SOLOPOS.COM - Ilustrasi ibadah tawaf di sekitar Kakbah di Mekah, Arab Saudi. (Reuters)

Solopos.com, WONOGIRI -- Calon jemaah umrah asal Wonogiri yang tertunda pemberangkatannya akibat pandemi Covid-19 enggan berangkat terlebih dahulu meski Pemerintah Arab Saudi dan Indonesia sudah kembali memperbolehkan ibadah umrah.

Pasalnya, calon jemaah umrah memilih menunggu situasi dan kondisi benar-benar aman dahulu. Hal itu disampaikan oleh Manajer Marketing Biro Umrah dan Haji Al-Multazam, Ikhlas Darmawan, saat dihubungi Solopos.com, Selasa (3/11/2020).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia mengatakan, di Al-Multazam terdapat 54 calon jemaah umrah dari Wonogiri yang tertunda pemberangkatannya. Mereka seharusnya berangkat pada Maret 2020 lalu. Namun karena pandemi Covid-19 diundur.

Wisata OMAC Klaten Belum Jelas Kapan Dibuka, Ternyata Ini Sebabnya

Informasi mengenai diperbolehkannya kembali ibadah umrah, menurut Darmawan, sudah disampaikan kepada calon jemaah yang tertunda. Namun, mayoritas jemaah menghendaki akan berangkat jika kondisi dan situasi sudah dapat dikatakan atau dianggap normal.

"Sudah kami sampaikan informasi itu, namun mereka memilih menunggu situasi benar-benar aman. Jika kondisi sudah aman betul, meski diperintahkan untuk tes swab dan mengikuti persyaratan lainnya mereka bersedia. Akhirnya kami ikuti kemauan jemaah, belum memberangkatkan dulu," ungkap dia.

Ketentuan Persyaratan Usia

Jika biro memberangkatkan jemaah, lanjut dia, paling cepat akan dilaksanakan pada Januari atau Februari 2020. Untuk November dan Desember belum akan memberangkatkan jemaah.

Ketentuan atau persyaratan usia yang boleh melaksanakan ibadah haji, menurut dia, juga menjadi faktor penyebab sebagian jemaah belum berani berangkat. Dalam ketentuan, jemaah yang boleh berangkat usianya mulai 18 tahun hingga 50 tahun.

"Hampir semua calon jemaah di Wonogiri usianya kan 50 tahun lebih. Kami berharap kondisi ini semakin membaik. Sehingga pada Januari atau Februari 2021, ketentuan umur sudah dihapus. Jemaah kami bisa berangkat. Ada yang mengusulkan jika batas usia belum dihapus akan digantikan anaknya," ujar dia.

Kota Madiun Catatkan Inflasi 0,11 Persen pada Oktober

Hingga saat ini, menurut Darmawan, pihaknya belum berencana membuka kembali pendaftaran umrah.

"Kami kemarin sudah berkomunikasi dengan Kementerian Agama Wonogiri. Sebaiknya pendaftaran tidak dibuka dulu. Kalau mengirimkan berkas tidak apa-apa. Namun kalau menerima uang DP sebaiknya tidak dilakukan. Kami fokus dulu ke jemaah yang tertunda," kata dia.

Belum Ada Laporan

Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Wonogiri, Wahid Arbani, mengatakan hingga Selasa, ia belum menerima laporan dari biro umrah terkait adanya calon jemaah dari Wonogiri yang akan berangkat umrah.

"Memang pada hakikatnya ibadah umrah sudah diperbolehkan. Hal itu tertuang dalam Keputusan Menteri Agama [KMA] No. 719/2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Perjalanan Ibadah Umrah pada Masa Pandemi Covid-19. Tapi belum ada laporan warga Wonogiri yang akan berangkat ke Tanah Suci," ungkap dia.

Debat Publik Pilkada Solo: KPU Siapkan 2 Segmen Khusus Cawali-Cawawali Saling Serang

Pada dasarnya, kata Wahid, pemberitahuan adanya jemaah yang berangkat langsung dilaporkan ke Kementerian Agama pusat melalui aplikasi Sipatuh. Meski demikian, pihaknya selalu berkoordinasi dengan para biro umrah yang ada di Wonogiri.

"Untuk saat ini kan pemberangkatan diprioritaskan untuk jemaah yang tertunda pada 1441 hijriyah. Yang sudah masuk data aplikasi Sipatuh diberangkatkan lebih awal," ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya