SOLOPOS.COM - Ilustrasi susu beruang Bear Brand. (Bisnis.com)

Solopos.com, SOLO — Susu beruang Bear Brand banyak dicari masyarakat pada masa PPKM darurat. Susu ini boleh dibilang legendaris karena sejarah lahirnya sudah ada sejak 115 tahun lalu.

Kini susu beruang banyak dicari di swalayan dan toko ritel. Tidak hanya itu, di ecommerce juga susu beruang Bear Brand menjadi sulit dicari. Rata-rata harga yang ditawarkan di atas harga standar, atau ada juga yang sudah kehabisan stok.

Promosi Perbankan Diminta Tingkatkan Porsi Kredit UMKM, BRI Siapkan Segmen Ultra Mikro

Banyak manfaat kesehatan yang memang terkandung dalam susu beruang ini. Salah satunya adalah menjaga kesehatan paru, karena itulah saat ini susu ini banyak dicari orang di masa pandemi.

Baca Juga: Diburu Warga, Vitamin C dan Susu “Beruang” Langka Di Klaten

Meski bernama susu beruang, sebenarnya susu ini adalah berasal dari susu sapi, tapi yang sudah melalui proses sterilisasi. Kandungan lainnya dalam Bear Brand ini yakni kalori, lemak, protein, karbohidrat, sodium, kalsium, magnesium, dan fosfor.

Sejarah susu beruang Bear Brand dimulai pada 1906. Bear Brand adalah merek minuman susu steril yang diperkenalkan pada tahun 1906, oleh Nestlé .

Produk ini tersedia di sebagian besar wilayah Asia Tenggara, Swiss, dan Afrika Timur. Bear Brand dipasarkan dengan nama merek Marca Oso , yang merupakan bahasa Spanyol untuk “Bear Brand”. Nama Indonesianya adalah Susu Cap Beruang.

Baca Juga: Awas! Lingkungan Tak Bersih Bisa Sebabkan Jamur pada Paru-paru

Pada tahun 2014, sebuah perusahaan riset konsumen menempatkan susu Bear Brand sebagai No. 6 di antara 50 “barang konsumen yang bergerak cepat paling populer” di Filipina.

Sejarah mencatat, pada pengenalannya pada tahun 1906, logo susu Bear Brand menggambarkan seekor beruang yang sedang menyusui bayi beruang. Botol itu dihapus pada logonya pada tahun 1967.

Pada tahun 1976, peluncuran Susu Bubuk Merek Beruang termasuk beruang dengan anak dan tanda kata. Pada tahun 1992, beruang disegarkan dengan tampilan kartun, dan pada tahun 1996, perisai muncul salah satu logonya, tetapi pada tahun 2002 bentuknya diubah dengan bentuk logo perisai saat ini.

Sejarah susu beruang berlanjut pada 2004. Logo di sebagian besar negara Asia Tenggara menggunakan varian logo lingkaran. Pada tahun 2013, jenis huruf wordmark logo Bear Brand diubah dari Franklin Gothic menjadi Arial untuk logo perisai.

Baca Juga: Susu Beruang Bear Brand Banyak Diburu, Ini 20 Manfaat untuk Kesehatan

Sedangkan pada logo lingkaran mereka, sejak tahun 2016 (untuk Kamboja, Laos, dan Myanmar), menggunakan jenis huruf Helvetica . Di Thailand, Bear Brand Sterilized dicap oleh varian lain.

Di Kamboja , susu Bear Brand diperkenalkan pada Juli 2015, sedangkan di Myanmar , Bear Brand diperkenalkan pada Oktober 2016. Bear Brand di Indonesia dikemas dalam tabung tipis isi 189 ml. Di Swiss, merek tersebut malah dinamai Bärenmarke dalam nama asal Jerman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya