SOLOPOS.COM - Ratusan warga mengantre untuk pendaftaran vaskinasi dosis kedua dan dosis pertama di tempat vaksinasi terpusat UPTPK Sragen, Senin (11/10/2021). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen optimistis target 70% cakupan vaksinasi bisa tercapai pada pekan ini. DKK digelontor vaksin jenis Pfizer sebanyak 64.350 dosis dan mulai disuntikan, Senin (11/10/2021). Untuk mengejar target itu, DKK mengelar vaksinasi pada malam hari yang dimulai pada Senin malam.

Peserta vaksin di tempat vaksinasi terpusat Kantor Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK) Sragen mulai membeludak kembali setelah sekian lama turun. Antrean orang yang ikut vaksin mengular. Mereka mayoritas bukanlah peserta vaksinasi dosis pertama tetapi dosis kedua.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Hari ini [Senin], kebanyakan vaksinasi dosis kedua yang mencapai 432 orang. Untuk vaksinasi dosis pertama dicari sebanyak-banyaknya karena kami memiliki stok vaksin melimpah,” ujar Kabid Pengandalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) DKK Sragen, dr. Sri Subekti, Senin siang.

Baca Juga: 6 Desa di Jateng Masuk 50 Desa Wisata Terbaik, 2 Ada di Soloraya

“Belakangan kami mendapat pasokan vaksin jenis Pfizer sebanyak hampir 65.000 dosis yang mulai disuntikan Senin ini.”

Bekti, sapaan akrabnya, menyampaikan setelah mendapatkan Pfizer, Sragen juga akan mendapat tambahan vaksin jenis baru. Tetapi masih menunggu. Dia menerangkan cakupan vaksinasi dosis pertama hingga Senin siang mencapai 67,32%. Dia mengatakan hasil vaksinasi hingga Senin sore atau malam pasti akan bertambah di atas 68%.

“Tim DKK kami bagi dua lokasi, yakni di Sragen Kota dan Sumberlawang. Laporan dari Sumberlawang saja sudah menyuntik sebanyak 400 orang. Di UPTPK untuk dosis pertama menyuntik sebanyak 105 orang yang terdiri atas tiga orang disuntik Sinovac dan 102 orang disuntik vaksin baru Pfizer,” jelasnya.

Baca Juga: Ini Daftar Lengkap 50 Desa Wisata Terbaik, 6 Ada di Jateng

Kepala DKK Sragen, dr. Hargiyanto, menyampaikan mulai Senin vaksinasi dilakukan pada malam hari untuk meningkatkan cakupan vaksinasi agar sesuai target. Dia mengatakan vaksinasi malam hari itu dilakukan karena ada sasaran yang tidak bisa datang siang hari. Alasan mereka karena bekerja sehingga mereka bisa ikut vaksinasi malam hari.

“Mungkin ada sasaran yang tidak bisa vaksinasi siang hari karena tidak ada yang mengantar. Mereka akhirnya bisa datang malam hari karena ada yang mengantar. Stok vaksin masih banyak. Untuk vaksin Pfizer saja masih 34.350 dosis,” katanya.

Vaksin jensi Pfizer memiliki efek samping yang tidak begitu berbahaya. Beberapa di antaranya seperti nyeri, kemerahan atau bengkak pada lokasi bekas suntikan; sakit kepala; nyeri otot atau persendian; menggigil; demam ringan; mual atau merasa tak enak badan; dan bengkak pada kelenjar getah bening.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya