SOLOPOS.COM - Warga melintasi akses jalan yang rusak akibat abrasi di Kedungmiri, Sriharjo, Imogiri, Kamis (23/11/2017). (Harian Jogja/ Herlambang Jati Kusumo)

Warga desa sekitaran Kedungmiri, Sriharjo, Imogiri keluhkan akses jalan Sriharjo-Selopamioro, Sriharjo-Mangunan

Harianjogja.com, BANTUL–Warga desa sekitaran Kedungmiri, Sriharjo, Imogiri keluhkan akses jalan Sriharjo-Selopamioro, Sriharjo-Mangunan. Akses jalan tersebut telah rusak sekitaran satu tahun lalu karena abrasi dari sungai Oyo, namun tak kunjungi dibenahi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut dukuh Wunut, Sriharjo, Sugianto mengatakan jalan tersebut merupakan akses utama masyarakat, maupun wisatawan sehingga sangat penting.

“Ini biasa digunakan warga karena jalan satu-satunya tercepat untuk akses jalan Sriharjo-Selopamioro, maupun Sriharjo-Mangunan,” ujarnya Kamis (23/11/2017).

Untuk kunjungan wisatawan yang ingin pergi ke jembatan gantung juga dikatakan olehnya cukup berkurang. Hal itu dikarenakan untuk melintas mobil cukup rawan, mengingat badan jalan yang memiliki lebar 5 meter, tinggal kurang lebih 2 meter karena ambrol.

Kondisi tersebut dikatakan oleh Sugianto, pernah terpaksa ditutup selama dua bulan, namun dianggap warga menghambat, sehingga dibuka kembali. Saat ini sendiri jalan terpaksa dilebarkan dengan memakai tanah warga.

Sugianto berharap agar akses jalan tersebut segera diperbaiki karena memasuki musim penghujan air dari Sungai Oya bisa naik hampir  ke jalan dan sering menyebabkan tanah menjadi abrasi.

“Musim hujan ini mengkhawatirkan sekali karena dimungkinkan bisa menambah parah dan benar-benar memutus akses jalan,” ujarnya.

Pihak desa sendiri saat ini baru bisa menanam pohon untuk menahan tanah agar tidak longsor ke sungai. Hal tersebut dikarenakan untuk membuat sebuah talud dirasa masih sangat mahal.

Sementara menurut Camat Imogiri Sigit Subroto mengatakan sudah melaporkan, ke Balai Besar Wilayah Serayu-Opak (BBWSO). “Selain sudah saya laporkan ke BBWSO juga ke Pemda untuk perbaikan jalannya, dan BBWSO sudah mengecek sekitar seminggu yang lalu. Insyaallah 2018 dibenahi,” ujarnya.

Sigit juga membenarkan setiap musim hujan kawasan tersebut cukup berbahaya dan saat ini juga ada titik lain di Selopamioro yang juga mengalami longsor walaupun tidak separah di Kedungmuri. Dia juga berharap adanya normalisasi badan sungai, dengan membangun bronjong dan talud yang lebih kuat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya