SOLOPOS.COM - Mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini (tengah) dikawal aparat keamanan ke Rutan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, seusai menjalani pemeriksaan, Rabu (14/8/2013). (Rahmatullah/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Menjadi saksi untuk terdakwa Simon G. Tandjaya, mantan Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini, membantah memerintahkan Deviardi, tersangka dalam kasus suap SKK Migas tahun 2012-2013, untuk meminta uang kepada Direktur Kernel Oil, Widodo Ratanachaitong, senilai US$300.000.

Uang tersebut, diduga untuk memuluskan Kernel Oil untuk memenangi tender proyek Duri dan Senipah yang ditangani SKK Migas. Bantahan itu, disampaikan Rudi dalam sidang di Majelis Tipikor hari ini, Kamis (28/11/2013). Rudi juga membantah menyuruh Deviardi meminta uang kepada Febri Setiadi, pihak swasta yang juga diduga memberikan uang senilai US$700.000 kepada Rudi Rubiandini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun, Rudi mengaku mengenal Widodo sekitar April 2013,sebagai Direktur Kernel Oil, dengan pertemuan pertama di Plaza Mandiri. Pertemuan itu juga dihadiri Kepala Divisi SKK Migas, Opi Napis. Pertemuan tersebut, kata Rudi, membicarakan keinginan Widodo untuk ikut tender minyak mentah dan kondesat di SKK Migas. Saat itu, dirinya hanya mengatakan agar mengikuti tender sesuai dengan prosedural.

Rudi juga mengatakan ada pertemuan kedua dengan Widodo di Pacific Place yang juga dihadiri Deviardi. Saat itu, dirinya memperkenalkan Deviardi kepada Widodo sebagai teman baiknya. Saat itu, pertemuan membicarakan pengetahuan Widodo mengenai bisnis dan manajemen migas di luar negeri saja. Bahkan, dirinya juga mengakui pernah bertemu Widodo di Singapura.

Meski demikian, Rudi mengatakan dirinya memang pernah menerima uang senilai US$90.000 dari Deviardi yang disebutkan dari pihak yang ingin mengucapkan terimakasih, atas kinerja Rudi Rubiandini sebagai Kepala SKK Migas. Padahal sebelumnya, Rudi mengakui dia beberapa kali menolak pemberian Deviardi, karena tidak mengetahui asal usul uang tersebut.

“Setiap saya tanya dia selalu bilang uang itu clear and clean, dan hanya sebagai terimakasih dari orang. Dan uang itu saya simpan di brankas saya tidak saya pakai. Ada juga yang saya tolak dan saya kembalikan,” ujar Rudi dalam kesaksiannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya