SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sragen (Espos)–Warga Dukuh Glagah RT 4/RW II, Mojorejo, Karangmalang, Sragen, Suparmi, 29, terpaksa melapor ke Mapolres Sragen, Senin (26/4). Langkah tersebut dilakukan lantaran Suparmi dipukul dan diancam suaminya, Tkn, 40, bakal disiram air keras.

Tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) itu sering dilakukan suaminya yang bekerja sebagai tukang becak. Suparmi mengaku tidak terima dengan perbuatan selingkuh suaminya saat hendak berangkat bekerja di Batam.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Hubungan kami masih dalam proses perceraian. Saya mengetahui perselingkuhan dia (suaminya-red) sejak dua tahun lalu, saat mau berangkat ke Batam. Selama di Batam saya mendengar informasi tetangga, ternyata dia memiliki satu anak dari hubungan perselingkuhan itu. Saya tidak tahu hubungan itu resmi atau tidak, yang jelas saya tidak terima dan minta cerai,” ujar Suparmi saat ditemui Espos, di Mapolres Sragen.

Ekspedisi Mudik 2024

Kekerasan kali terakhir diterima Suparmi Senin pagi sekitar pukul 09.00 WIB. Suparmi dipukul di bagian atas pantat dengan kayu sampai memar. “Karena ancaman suami yang mau menyiram dengan air keras, maka saya berani melaporkan perbuatan suami saya ke Mapolres,” paparnya.

Suparmi mengaku memiliki satu anak dari hasil pernikahan dengan Tkn. Sepulangnya dari Batam pada November 2009 lalu, anak tunggalnya enggan diajak ibunya. Bocah yang masih duduk di bangku kelas I SD itu lebih dekat dengan ayahnya.

trh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya