SOLOPOS.COM - Kanjeng Dimas Kiai Taat Pribadi (Youtube)

Pengikut Dimas Kanjeng, termasuk suami Marwah Daud, menghilang. Sedangkan sebagian pengikut lainnya dari Bondowoso masih loyal.

Solopos.com, SURABAYA — Pihak Polda Jatim hingga kini belum mendapatkan laporan adanya pengikut padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang hilang, termasuk suami Marwah Daud Ibrahim. Namun, polisi akan terus berkoordinasi dengan pemerintah Kabupaten Probolinggo untuk terus melakukan pendataan pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kabar orang hilang dari padepokan Dimas Kanjeng memang santer terdengar, salah satunya adalah suami Marwah Daud. Namun hingga kini, tidak ada laporan orang hilang dari warga maupun keluarga Marwah Daud ke Polda Jatim. Meski demikian, polisi mengimbau warga yang kehilangan keluarganya agar segera melapor. Polisi juga meminta para korban penipuan padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi untuk segera melapor.

Sementara itu, masih banyak korban Dimas Kanjeng Taat Pribadi? yang tetap percaya dengan kesaksian guru mereka meski sudah ditangkap polisi. Para pengikut Dimas Kanjeng di Bondowoso mengaku mendapatkan sejumlah barang berharga setelah membayar mahar, seperti jam tangan Rolex dan sejumlah batu mulia.

Bondowoso merupakan salah satu kabupaten dengan jumlah korban terbanyak dari Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi?. Tercatat, ratusan orang dari berbagai usia dan profesi telah menjadi pengikut padepokan di Desa Wangkal, Probolinggo. Salah satu korban yaitu Mahmud, warga Kelurahan Nangkaan, Bondowoso, mengaku dirinya telah membayar mahar sebanyak Rp5 juta

Dari mahar tersebut, dirinya mendapatkan dua buah jam tangan Rolex dan beberapa batu mulia. “Batu mulia pemberian Dimas Kanjeng digunakan setiap hari,” kata Mahmud kepada wartawan, Jumat (7/10/2016), dikutip Solopos.com dari Okezone. Sebagai bukti dirinya pengikut setia, bahkan meski telah ditahan dan dijadikan tersangka penipuan oleh Direskrimum Polda Jatim, pengikut Dimas Kanjeng ini masih percaya akan kesaktian gurunya.

Menurut Mahmud, dirinya juga sempat ikut piket jaga di rumah almarhum Ismail Hidayah di Panarukan, Situbondo. Hal itu dilakukan karena perintah langsung dari pemimpin padepokan Dimas Kanjeng, yaitu Taat Pribadi. Meski jumlah korban mencapai ratusan, hingga saat ini belum ada satu pun korban yang melapor ke Polres Bondowoso terkait kasus penipuan Dimas Kanjeng Taat Pribadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya