SOLOPOS.COM - Ada tiga vaksin Covid-19 yang digunakan untuk booster varian Omicron. (Ilustrasi/Bisnis.com)

Solopos.com, SOLO-Pihak Moderna mengatakan studi laboratorium menunjukkan bahwa 20 orang yang menerima 50 mikrogram booster Moderna memiliki 37 kali jumlah antibodi penetralisir dibandingkan dengan darah orang yang hanya menerima dua suntikan. Itu artinya, vaksin Moderna dosis tambahan sebagai penguat alias booster dapat efektif melawan Omicron.

Sementara itu, Moderna sendiri telah mengurangi dosis booster menjadi setengah dosis dari dua suntikan guna membatasi efek samping seperti demam, nyeri otot, dan kelelahan.  Sebuah kelompok yang menerima suntikan ketiga dari dosis 100 mikrogram pun mengalami lompatan 83 kali lipat dalam menetralkan antibodi terhadap Omicron.

Promosi Usaha Endog Lewo Garut Sukses Dongkrak Produksi Berkat BRI KlasterkuHidupku

Meski begitu, pendiri dan direktur Scripps Research Translational Institute, Dr. Eric Topol, mengatakan bahwa peningkatan sebesar itu tidak diperlukan untuk memberikan perlindungan. Sebelumnya, sebuah studi yang dirilis awal Desember oleh Pfizer dan mitranya BioNTech menunjukkan, dosis ketiga vaksin Covid-19 mereka meningkatkan antibodi penetral terhadap Omicron lebih dari 25 kali lipat, meskipun studi lanjutan masih diperlukan.

Baca Juga: Masa Inkubasi Varian Omicron 3 Hari, Kapan Sebaiknya Tes?

Mengutip Bisnis.com pada Rabu (22/12/2021), pihak rumah sakit Houston Methodist melaporkan, varian Omicron menyumbang 82 persen dari kasus simtomatik baru. Direktur medis mikrobiologi diagnostik di The Houston Methodist, Dr. S. Wesley Long, menuturkan varian Omicron menjadi penyebab supermayoritas kasus baru di rumah sakit tempatnya bekerja dalam waktu kurang dari tiga minggu. Sebagai perbandingan, varian Delta membutuhkan waktu tiga bulan selama musim panas sebelum menjadi penyebab lebih dari 80 persen kasus.

Para ilmuwan di Afrika pertama kali memperingatkan tentang Omicron kurang dari sebulan yang lalu dan pada 26 November 2021, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkannya sebagai variant of concern. Sejak itu, mutasi virus tersebut muncul di sekitar 90 negara dan banyak tentang varian omicron masih belum diketahui, termasuk apakah itu menyebabkan penyakit yang lebih parah atau tidak. Namun, studi awal menunjukkan, mereka yang sudah divaksinasi akan memerlukan suntikan booster demi mencegah infeksi Omicron. Walau sebenarnya tanpa dosis tambahan, vaksinasi masih menawarkan perlindungan kuat terhadap penyakit parah dan kematian.

Sementara itu, terhadap varian Delta, efektivitas vaksin Moderna bertahan hingga 5 bulan setelah dosis kedua. Efektivitasnya adalah 87 persen terhadap infeksi Covid-19, dan 96 persen terhadap rawat inap serta 98 persen terhadap kematian akibat Covid-19. Ini dikonfirmasi dalam penelitian yang dilakukan oleh Kaiser Permanente di California Selatan.

Baca Juga: Ingin Liburan Kala Varian Omicron Merebak? Pahami Risikonya

Penyelidik tambahan di Kaiser Permanente Department of Research & Evolution Katia Bruxvoort mengatakan, penelitian ini memberikan bukti yang meyakinkan tentang efektivitas tinggi vaksin Moderna dalam mencegah infeksi, rawat inap dan kematian akibat Covid-19. Demikian dilansir dari Hey Socal, Jumat (17/12/2021).

“Salah satu aspek penting dari penelitian ini adalah bahwa itu mencakup lebih dari 700.000 orang dewasa dari beragam ras dan etnis, serta memiliki berbagai kondisi mendasar termasuk penyakit kronis, kondisi imunokompromais dan kondisi autoimun,” kata Bruxvoort.

Studi yang diterbitkan di The Lancet ini melibatkan 352.878 penerima dua dosis vaksin Moderna yang cocok dengan 352.878 individu yang tidak divaksinasi berdasarkan usia, jenis kelamin, ras dan etnis. Individu yang divaksinasi menerima dua dosis vaksin Moderna dari 18 Desember 2020 hingga 31 Maret 2021. Individu dalam kelompok diikuti hingga 30 Juni 2021.

Baca Juga: Sembuh dari Covid-19, Choi Siwon Super Junior Kembali Sapa Penggemar

Selama masa tindak lanjut, infeksi Covid-19 terjadi di antara 289 pasien yang divaksinasi dan 1.144 pasien yang tidak divaksinasi. Efektivitas vaksin terhadap infeksi Covid-19 adalah 87 persen.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya