SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (kiri), berbincang dengan petugas medis saat meninjau pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Manahan, Banjarsari, Solo, Selasa (19/1/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Puskesmas berperan strategis dalam penanganan pandemi Covid-19 lantaran lembaga inilah yang langsung berkontak dengan masyarakat. Pelaksanaan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro menegaskan kembali pentingnya peran puskesmas sebagai ujung tombak penanganan pandemi Covid-19.

Peran ini tecermin dalam aksi penanganan pandemi dengan strategi penguatan tracing, testing, dan treatment (3T). Puskesmas aktif menelusuri kontak erat dari setiap pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Penelusuran ini dilanjutkan dengan testing melalui swab PCR maupun rapid antigen. Puskesmas juga memantau pelaksanaan karantina dan isolasi di wilayah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

"Kami melatih atau capacity building untuk tenaga kesehatan puskesmas, latihan kegawatdaruratan, pengendalian infeksi, dan tatalaksana Covid-19 dan vaksinasi. Puskesmas siap melakukan penanganan membantu pemerintah melakukan tracing dan lainnya,” kata Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Abdul Kadir, dalam talkshow virtual yang digelar Satgas Penanganan Covid-19, Jumat (21/3/2021).

Baca Juga: Ini Permintaan SBY ke Jokowi...

Menurut Kadir, peran penting lainnya yakni puskesmas mengedukasi masyarakat pentingnya vaksinasi Covid-19. Puskesmas juga mendata warga yang menjadi sasaran vaksinasi di wilayah kerjanya. Lalu, puskesmas merencanakan kebutuhan vaksin dan logistik. Puskesmas melaksanakan vaksinasi dan pelayanan ketika terjadi kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).

“Puskesmas juga menjadi role model, bagaimana melaksanakan kebiasaan baru. Untuk itulah puskesmas diberikan pelatihan komunikasi dan penggunaan teknologi informasi. Koordinasi dengan camat, lurah, tokoh agama, tokoh masyarakat juga penting,” ujar dia.

Kasubdit Puskesmas Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer Kemenkes, Monica Saraswati Sitepu, menambahkan puskesmas bertanggung jawab di wilayah dalam satu skup kecamatan atau beberapa kelurahan atau desa. Dengan begitu, puskesmas diminta bisa mengidentifikasi masalah-masalah kesehatan di wilayahnya kemudian menyusun perencanan dan pelayanan sesuai kebutuhan masyarakat.

Baca Juga: Peluang Bisnis Beanbag Nan Empuk

Terkait tanggung jawab itu, puskesmas didukung oleh kebijakan PPKM Mikro. Menurut Monica, PPKM Mikro adalah penegasan kembali peran yang harus dioptimalkan puskesmas sebagai pelaksana pelayanan maupun pemegang koordinasi dalam 3T di wilayah.

“Puskesmas mendapatkan support dari sistem yang dikembangkan PPKM Mikro. Setiap posko ada bidang-bidang khusus. Bidang-bidang ini dari lintas sektor akan mendukung puskesmas,” ujar Monica.

Tracing Surveilans

Dukungan ini misalnya terkait tracing dengan metode surveilans berbasis masyarakat. Metode ini membantu puskesmas dengan wilayah kerja yang luas hingga 30.000 jiwa.

Baca Juga: Jajal Peluang Bisnis Restoran Virtual

Apabila mengacu standar yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah tracer yang dibutuhkan adalah 30 orang per 100.000 penduduk. Artinya, Indonesia membutuhkan sedikitnya 80.000 tracer untuk memudahkan deteksi dini Covid-19.

“Pemerintah mendukung dengan merekrut tenaga tracer untuk 10 provinsi prioritas. Pemerintah daerah juga tidak ketinggalan. Jawa Barat ada Puspa [Puskesmas Terpadu] memiliki 300 tenaga tracer ditempatkan di 100 puskesmas. Ini tambahan bagi puskesmas,” kata Monica.

Tantangannya ada pada pemantauan kasus dan kontak erat yang menjalani karantina dan isolasi mandiri. Sebab, siapa yang bertugas memastikan pasien menjalani karantina dan isolasi dengan patuh.

Baca Juga: Bertahan di Peluang Bisnis Nasi Biryani

“Harapannya ada pada babinsa dan bhabinkamtibmas. Pemantauan ini bisa langsung, bisa juga virtual yang menggambarkan kondisi pasien isolasi ini stabil tidak ada perburukan,” tutur Monica.

Menurut dia, PPKM Mikro juga memungkinkan puskesmas menghimpun data dari tingkat terkecil mulai dari RT, RW, desa hingga kecamatan. Data ini memperkaya pemahaman mengenai Covid-19.

Data dari PPKM Mikro bisa diintegrasikan lalu dianalisis secara lebih taham untuk pijakan menyusun strategi penanganan pandemi yang lebih baik.

Baca Juga: Pandemi Pacu Lonjakan KDRT di Jepang

Tugas puskesmas makin berat!

Tugas Puskesmas sebelum pandemi:

Menyelenggarakan edukasi kesehatan kepada masyarakat.
Program pemeriksaan rutin seperti posyandu.
Pengobatan dan deteksi dini penyakit tertentu kepada seseorang.
Tugas tambahan saat pandemi
Deteksi dini Covid-19 dengan melakukan penelusuran kontak erat.
Memfasilitasi rujukan untuk testing (beberapa puskesmas bisa testing sendiri)
Memantau isolasi mandiri di selter maupun rumah.
Memfasilitasi rujukan ke rumah sakit atau isolasi terpusat.
Mengedukasi masyarakat terkait Covid-19
Melaksanakan vaksinasi.

Cara pemerintah mendukung pelayanan puskesmas

Menambah jumlah sukarelawan sesuai jumlah penduduk di kecamatan dengan rasio lacak isolasi rendah.
Menggandeng sukarelawan untuk tracing, memantau isolasi, dan edukasi.
Menambah insentif bagi tenaga kesehatan.
Menyediakan tes PCR bagi puskesmas dengan jumlah tes dan temuan kasus rendah dibandingkan populasi.
Memastikan tersedia APD lengkap dan standar di puskesmas.
Memastikan jumlah tenaga kesehatan di puskesmas untuk layanan selain Covid-19 terpenuhi.
Memastikan kerja sistem sif agar tenaga kesehatan memiliki waktu istirahat cukup.
Meningkatkan fasilitas isolasi terpusat untuk mencegah klaster keluarga.
Memperkuat komitmen dan peran Satgas Covid-19 di RT/RW dan memenuhi kebutuhan warga yang isolasi mandiri.

Cara masyarakat mendukung layanan puskesmas

Bersikap terbuka, jujur, dan kooperatif dengan pelacakan oleh puskesmas.
Membantu puskesmas mengawasi pasien Covid-19 yang isolasi mandiri di rumah.
Memastikan kebutuhan warga yang isolasi mandiri terpenuhi.
Memastikan pelaksanaan isolasi mandiri dilakukan dengan benar.
Memfasilitasi edukasi terkait Covid-19 dan menghindari stigma di lingkungannya.
Patuhi 3M dan batasi mobilitas pribadi.

Sumber: Platform Pandemic Talks.



KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya