SOLOPOS.COM - Liverpool vs West Bromwich Albion (REUTERS-Clive Brunskill)

Solopos.com, LIVERPOOL — Sam Allardyce terkenal di seantero Inggris sebagai pelatih spesialis menyelamatkan tim dari zona degradasi. Tak tanggung-tanggung, deretan klub seperti Bolton Wanderers, Blackburn Rovers, Sunderland dan Crystal Palace sudah merasakan tangan dingin Big Sam.

Harapan serupa tentu diapungkan West Bromwich Albion (WBA) saat menunjuk sang pelatih 17 Desember lalu. Allardyce ditunjuk menggantikan Slaven Bilic setelah WBA terpuruk di zona merah dengan hanya mengantongi tujuh poin dari 13 laga.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sempat memetik hasil buruk di laga perdana saat The Baggies dipermalukan Aston Villa 0-3 di The Hawthorns, Big Sam mulai menunjukkan kapasitasnya saat menahan imbang Liverpool 1-1 di Anfield, Senin (28/12/2020) dini hari WIB.

10 Berita Terpopuler : Pajero Terguling di Tol Boyolali – Uji Coba Flyover Purwosari

Sepak bola negatif ala Sam Allardyce sukses meredam agresivitas Mohamed Salah dkk. The Reds bahkan hanya mampu melepaskan dua tembakan tepat sasaran sepanjang laga. Keunggulan Liverpool via Sadio Mane di menit ke-12 harus sirna delapan menit jelang bubaran berkat gol Sami Ajayi.

Laga Liverpool vs WBA ini sendiri menyajikan duel adu taktik dua manajer beda filosofi bermain. Big Sam masih setia dengan permainan bertahan dengan mengandalkan serangan balik. Metode eks pelatih Newcastle United ini kerap dianggap usang dan membosankan.

Hal itu bertolak belakang dengan Jurgen Klopp yang mengusung sepak bola modern. Permainan menyerang plus gegenpressing ala Klopp cenderung menghibur karena banyak menciptakan peluang.

Usang

Gaya main Big Sam ini kerap kali dianggap usang dan membosankan. Hal tersebut bertolak belakang dengan Juergen Klopp yang diagungkan karena dianggap mengusung modern football. Manajer asal Jerman melekat dengan permainan menyerang yang dinilai menghibur bersama Liverpool. Sayang pendekatan Klopp kali ini tak berjalan kontra The Baggies.

Penjaga gawang WBA, Sam Johnstone, lebih banyak nganggur karena hanya dua dari 17 peluang Liverpool yang tepat sasaran. Sementara tim tamu yang lebih mengandalkan serangan balik justru menciptakan tiga shot on target.

“Semua orang membicarakan hasil ini seolah-olah kami beruntung. Taktik kami meredam salah satu tim menyerang terbaik di Eropa. Kami membuat mereka frustrasi,” ujar Allardyce dilansir Mirror, Senin.

Pengusaha Tak Ajukan Penangguhan, Serikat Pekerja Sukoharjo Kawal Pembayaran UMK 2021

Jurgen Klopp pun tak bisa menutupi kegeramannya. “Saya rasa tim manapun tidak mau menghadapi West Brom dengan formasi 6-4 atau apapun itu. Pertandingan itu adalah tantangan yang luar biasa karena harus menghadapi 10 pemain bertahan,” ujar Klopp dilansir Sky Sports.

Derita Liverpool bertambah setelah Joel Matip mengalami cedera sehingga ditarik di tengah laga. Matip menjadi stoper ketiga yang ambruk setelah Virgil van Dijk dan Joe Gomez. The Reds tinggal menyisakan Fabinho serta duo stoper muda Rhys Williams dan Nat Phillips di jantung pertahanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya