SOLOPOS.COM - Pesepak bola PSIS Semarang Wawan Febrianto (tengah) melakukan selebrasi bersama rekan timnya seusai mencetak gol ke gawang Bhayangkara FC saat pertandingan perempat final Piala Presiden 2022 di Stadion Jatidiri Semarang, Jawa Tengah, Minggu (3/7/2022). (ANTARA FOTO/Aji Styawan/foc)

Solopos.com, SEMARANG—PSIS Semarangmelangkah ke semifinal Piala Presiden 2022 seusai secara dramatis mengalahkan Bhayangkara FC 10-9 (1-1) lewat adu penalti pada babak 8 besar di Stadion Jatidiri Semarang, Minggu (3/7). PSIS sengaja menurunkan Aldhilla Ray Redondo sebagai kiper pengganti karena memprediksi laga bisa berakhir dengan adu penalti.

Pelatih PSIS Semarang, Sergio Alexandre menilai laga perempat final ini berjalan sangat sulit. “Salah satu pertandingan yang sangat sulit. Bhayangkara FC bermain bagus, tapi kita punya mentalitas yang lebih bagus sehingga berhasil maju ke semifinal,” kata Sergio saat konferensi pers di Stadion Jatidiri, Semarang, Minggu (3/7/2022).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebagaimana diketahui, pada waktu normal PSIS dan Bhayangkara FC bermain sama kuat 1-1. PSIS memimpin lebih dulu melalui Wawan Febrianto pada menit 45+1. Namun Bhayangkara FC mampu menyamakan kedudukan di menit ke 58 melalui Youssef Ezzejjari.

Baca Juga: Dramatis, PSIS ke Semifinal Piala Presiden Usai Depak Bhayangkara 10-9

Menjelang laga babak kedua berakhir, PSIS mengganti penjaga gawang Yofandani oleh  Aldhilla Ray Redondo. Sergio Alexandre mengatakan pergantian itu sudah melalui diskusi bersama mulai manajer hingga staf pelatih.

“Tentunya bukan soal pelatih saja terkait keputusan itu, staf juga punya posisi (menentukan). Jadi pergantian tadi atas keputusan dan diskusi bersama,” tegas dia.

Sergio menyampaikan, meski sempat diganti pada babak kedua, namun Yofandani dinilai telah bermain apik pada babak pertama. Selain itu, Ray Redondo memang disiapkan pada cadangan karena timnya menilai ada kemungkinan adu penalti.

Baca Juga: Skor Seri 1-1, PSIS vs Bhayangkara FC Lanjut Duel Adu Penalti

“Yofandani kita kasih di awal (babak pertama), karena bagus tadi. Kemudian ada kemungkinann adu penalti, jadi harus diganti,” imbuh dia.

Sementara itu, pemain PSIS Semarang, Jonathan Cantillanaa mengakui Bhayangkara FC adalah tim hebat. Kedua tim dinilai saling bertarung dengan semangat hingga babak akhir.  “Kita sama-sama fight (berjuang) sampai akhir. Kemudian dalam adu penalti kami bisa menang,” tutup dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya