Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 57.000-an ekor sapi di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah belum mendapatkan jatah vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) hingga Sabtu (27/8/2022).
Belum diketahui apakah puluhan ribu ekor sapi itu sudah pernah terpapar virus PMK atau belum karena banyak kasus PMK yang tidak dilaporkan. Di sisi lain, persediaan vaksin PMK terbatas.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Berdasarkan laporan capaian vaksinasi PMK dari Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Sragen per Jumat (26/8/2022) sore, cakupan vaksinasi PMK sebanyak 13.309 ekor. Capaian tersebut menyebar di 132 desa di 17 kecamatan.
Alokasi vaksin PMK sebanyak 13.800 dosis masih tersisa 500 dosis. Masih ada tiga kecamatan yang belum tersasar vaksinasi PMK, yakni Kecamatan Sragen Kota, Sidoharjo, dan Kedawung.
Kepala Disnakan Sragen, Rina Wijaya, saat dihubungi Solopos.com, Sabtu, menerangkan tiga kecamatan tersebut sebenarnya sudah tersasar vaksinasi pada Kamis (25/8/2022), tetapi masih proses memasukkan data ke sistem informasi kesehatan hewan nasional (i-Sikhnas).
Baca Juga : Australia Kirim 1 Juta Dosis Vaksin PMK untuk Indonesia
Vaksinasi pada Kamis lalu itu, kata dia, disiapkan 4.000 dosis vaksin PMK menyasar Kecamatan Sragen Kota, Masaran, Sidoharjo, Kedawung, dan Miri.
“Kalau 4.000 dosis itu dihitung maka vaksinasi PMK itu baru menyasar 17.309 ekor. Padahal populasi sapi di Sragen mencapai 77.000 ekor. Kemudian sapi yang sudah terjangkit PMK, baik yang sudah sembuh atau kasus aktif tidak menjadi sasaran vaksin karena sapi-sapi itu dianggap sudah memiliki kekebalan tubuh atau imun sendiri. Jumlah kasus PMK terakhir 2.345 ekor. Jadi masih ada 57.346 ekor sapi yang belum divaksin,” kata Rina.
Dia melanjutkan vaksin PMK masih menjadi barang langka karena untuk mendapatkan vaksin itu harus berebut dengan daerah lain. Rina menerangkan biasanya Sragen meminta 5.000 dosis vaksin PMK setelah stok habis.
Dia menerangkan persoalan sekarang kasus PMK seperti bola salju karena tidak semua dilaporkan. Data kasus PMK sebanyak 2.345 ekor itu, sebut dia, yang sudah dilaporkan. Padahal, menurutnya masih banyak kasus PMK yang belum dilaporkan.
Rina menerangkan ketika tim Disnakan melakukan pengobatan gratis pada ternak, khusus sapi, ternyata kasus PMK itu baru muncul. Lewat program pengobatan gratis untuk ternak itulah, ujar dia, Disnakan bisa menjaring kasus PMK di Sragen.
Baca Juga : Kasus PMK Sragen Tinggi, Disnakan Usulkan 72.237 Sapi Divaksin Tahap II
Dia mengatakan belakangan banyak kepala desa yang meminta pengobatan gratis untuk ternak. Kabid Kesehatan Hewan Disnakan Sragen, Toto Sukarno, menerangkan kasus PMK di Sragen per Jumat sore sebanyak 2.345 ekor. Perinciannya 1.327 ekor kasus sembuh, 934 ekor kasus aktif, dan 84 ekor mati.
Dia mennyebut kematian sapi karena disembelih sebanyak 63 ekor dan kasus mati tidak disembelih 21 ekor. Untuk kasus baru, ujar dia, hanya empat ekor. Kasus baru PMK pada Kamis lalu ada 10 ekor. Berikut ini sebaran vaksiasi PMK di Kabupaten Sragen:
- Sumberlawang : 704 ekor
- Miri: 401 ekor
- Gemolong: 692 ekor
- Kalijambe: 794 ekor
- Plupuh: 1.101 ekor
- Tanon: 400 ekor
- Mondokan: 838 ekor
- Sukodono: 1.353 ekor
- Gesi: 709 ekor
- Tangen: 730 ekor
- Jenar: 679 ekor
- Sambungmacan: 877 ekor
- Ngrampal: 789 ekor
- Gondang: 840 ekor
- Sambirejo: 918 ekor
- Karangmalang: 957 ekor
- Masaran: 527 ekor
- Sidoharjo: 0 ekor
- Sragen Kota|: 0 ekor
- Kedawung: 0 ekor
Total: 13.309 ekor