Solopos.com, JOGJA – Stok vaksin yang dipunya Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja tersisa 24.000 dosis. Menurut Wakil Wali Kota Jogja, Heroe Poerwadi, stok ini hanya cukup untuk laksanakan vaksinasi di Jogja selama empat hari.
Perhitungan ini berdasarkan vaksinasi di Jogja yang rata-rata per hari bisa menyuntikkan 6.000 dosis. Perhitungan jumlah dosis vaksinasi per hari merupakan penyuntikan dosis pertama dan kedua. Saat ini vaksinasi di Kota Gudeng berlangsung di 18 puskesmas, 13 rumah sakit, dan dua klinik.
Promosi Primata, Permata Indonesia yang Terancam Hilang
“Terus kami tambah dengan vaksinasi massal seminggu lima kali, kami tambah vaksinasi di sekolah-sekolah seminggu tiga atau empat kali. Itu bisa mencapai per minggunya 20.000 sampai 25.000 dosis bisa tercapai,” kata Heroe di Kompleks Balai Kota Jogja, Jumat (6/8/2021).
Adapun stok vaksin Pemkot Jogja terdiri atas dua jenis yaitu Sinovac dan AstraZeneca. Dengan menipisnya stok vaksin ini, Pemkot Jogja berharap ada penambahan pasokan. Terlebih yang vaksinasi di Kota Jogja juga menyasar warga dari seluruh kabupaten DIY.
Dari 330.000 warga yang mendapat di Kota Jogja, 59% di antaranya warga luar Jogja yang beraktivitas di Jogja. Sementara untuk warga Jogja, dari target 352.000 orang, sudah tervaksin sebanyak 41%.
Saat ini Pemkot Jogja fokus pada vaksinasi dosis kedua. Sesuai arahan dari pusat, jangan sampai vaksinasi dosis kedua terlambat. “Harapan kami memang secepatnya nanti [ada tambahan stok]. Kami sudah komunikasi dan Insy Allah sudah segera dikirimkan jumlah vaksin yang kami inginkan. Agar kecepatan vaksinasi di Kota Jogja bisa cepat selesai,” kata Heroe yang juga Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
