SOLOPOS.COM - Ilustrasi stok beras. (Dok/JIBI/Solopos).

Stok beras di Soloraya dinilai masih mencukupi kebutuhan.

Solopos.com, SOLO — Kenaikan harga beras di kawasan Soloraya dinilai masih berada di dalam ambang batas kewajaran, sehingga belum diperlukan operasi pasar (OP).  

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Bulog Subdivre III Surakarta, Yudi Prakasa Yudha, mengaku belum mendapatkan permintaan OP dari pemerintah daerah yang ada di Soloraya.

“Hingga saat ini di Pemda di Soloraya belum ada yang meminta OP. Mungkin mereka menganggap kenaikan masih umum sehingga belum perlu [melakukan operasi pasar],” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (7/10/2015).

Jika pemda memang membutuhkan, Yudi mengaku siap melayani operasi pasar. Dia mengaku beberapa tahun terakhir peredaran dan stok beras di Soloraya cukup bagus.

Bulog mencatat beras kualitas medium seharga Rp9.000/kg menjadi komoditas yang paling banyak diburu masyarakat. Beras itu dipilih karena harga yang tidak terlalu mahal dan kualitasnya juga cukup baik.

Sedangkan, harga beras termurah dijual di kisaran Rp8.500/kg. Beras paling mahal yang beredar di pasaran sekitar Rp10.500/kg.

Sementara, hingga saat ini stok beras di Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivisi Regional (Subdivre) III Surakarta masih mencukupi kebutuhan hingga akhir tahun.

Dia melaporkan hingga akhir September, Bulog Surakarta berhasil menyerap 90.000-an ton beras dari petani yang ada di Soloraya. Jumlah tersebut melampaui target penyerapan 85.000 ton beras pada 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya