Solopos.com, WONOGIRI — Ada-ada saja ulah aparatur sipil negara atau ASN di Wonogiri ini. Pria ASN berinisial L yang merupakan guru di salah satu SMP Negeri di Giriwoyo tersebut membuat gaduh gara-gara status di WhatApp (WA) pribadinya.
Di status WA itu, dia menyampaikan harapan virus corona menjangkiti Kelurahan/Kecamatan Giriwoyo, Wonogiri. Guru L mengunggah status bertuliskan, “Semoga wilayah Kelurahan Giriwoyo diparingi Covid-19 …. Amiin“.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Sontak saja, status itu membuat kegaduhan. Apalagi, belakangan ini kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Wonogiri terpantau meningkat. Di sisi lain, L adalah seorang ASN guru yang tentunya punya banyak relasi.
Rontok Lagi! Tamu Hotel di Solo Batal Datang Gegara Status Zona “Hitam”
Camat Giriwoyo, Sariman, membenarkan ada oknum guru yang membuat resah masyarakat dengan menulis status di WA. Atas kegaduhan yang dipicu ASN di Wonogiri tersebut, pihaknya langsung bertindak.
Pada Selasa (14/7/2020) pagi, ia bersama Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkompincam) Giriwoyo memanggil L untuk dimintai keterangan dan klarifikasi soal status tersebut.
Berdasarkan keterangan yang Sariman peroleh dari L, ASN di Wonogiri itu mengakui perbuatan tersebut salah. Selain itu, L juga menyesali perbuatannya dan meminta maaf kepada seluruh pihak.
Ganjar Pranowo Kesal Solo Disebut Zona Hitam Covid-19: Jarene Sapa?
Guru L akan Membuat Pernyataan Tertulis
Guru L akan mencabut pernyataannya dan membuat pernyataan tertulis. L juga berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya. ASN di Wonogiri tersebut juga akan mendukung sepenuhnya langkah pemerintah dalam menangani Covid-19.
“Dia tidak menyangka kalau perbuatannya tersebut bisa menimbulkan gaduh dan berkepanjangan,” kata Sariman saat dihubungi Solopos.com, Selasa.
Curhat Pedagang Pasar Harjodaksino Solo: Nekat Jualan Karena Tak Punya Penghasilan
Kepada Sariman, guru L mengaku awal mula ia membuat status tersebut karena kecewa kepada sekumpulan pemuda. Saat itu sekumpulan pemuda tengah mencoret-coret di jembatan atau kreteg di kawasan Kelurahan Giriwoyo. Saat diingatkan L, para pemuda tersebut tidak menghiraukannya.
“Sebenarnya ada dua status yang membuat perselisihan, tetapi status pertama sudah dihapus. Untuk perselisihan dengan para pemuda sudah diselesaikan dengan lurah setempat,” kata Sariman.
Menurut Sariman, ketika L ditanya tentang virus corona oleh seorang dokter, L mengaku tidak mengetahui. Kemudian ASN di Wonogiri itu diberi penjelasan oleh dokter tersebut.