SOLOPOS.COM - Warga mengendarai sepeda motor melintasi jalan setapak seusai mencari rumput di wilayah lereng Gunung Merapi, Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kamis (29/9/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Status aktivitas Gunung Merapi hingga kini masih berada pada level Siaga. Status aktivitas itu bertahan selama hampir dua tahun terakhir.

Sebagai informasi, status aktivitas Gunung Merapi naik dari level Waspada ke Siaga sejak 5 November 2020.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Merapi saat ini masih berada pada level Siaga, belum ada perubahan status. Kami tetap melakukan upaya antisipatif, kesiapsiagaan,” kata Sekretaris BPBD Klaten, Nur Tjahjono Suharto, saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (30/9/2022).

Nur mengatakan beberapa waktu terakhir tak ada aktivitas yang mencolok. Ketika ada aktivitas, keluarnya material dari dalam perut Merapi selama ini cenderung condong ke arah barat daya dan barat.

“Aktivitas vulkanik di dalam perut gunung masih tinggi. Lantaran hal itulah BPPTKG belum menurunkan level status Merapi,” jelas dia.

Baca Juga: Wisata Kali Talang Klaten, Spot Terbaik Nikmati Puncak Merapi dari Jarak Dekat

Status aktivitas vulkanik Merapi pada level Siaga yang bertahan hampir dua tahun terakhir menjadi level Siaga terpanjang.

“Kami tetap berkoordinasi dan terus mengamati setiap update informasi yang disampaikan dari BPPTKG. Kami juga berkoordinasi dengan teman-teman di wilayah Klaten yang berada pada KRB III yang tersebar di Balerante, Sidorejo, dan Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang,” kata Nur.

Kaur Perencanaan Desa Balerante, Jainu, mengatakan secara visual, belakangan Merapi tak menunjukkan aktivitas yang mencolok. Dia juga menjelaskan suara gemuruh juga tak terdengar dari aktivitas Merapi. Kalaupun ada aktivitas, guguran cenderung mengarah ke barat daya.

“Kondisi Merapi masih landai-landai saja menurut pandangan saya dan warga. Merapi tidak memperlihatkan aktivitas ke arah selatan [ke arah Balerante]. Sudah tidak terdengar gemuruh. Sudah dua atau tiga bulan ini,” kata Jainu.

Baca Juga: Usulan Jalur Sepeda Tol Solo-Jogja Direspons, Pemkab Klaten Siap Gelar Event

Jainu menjelaskan warga masih beraktivitas seperti biasa, termasuk aktivitas mencari rumput. Warga tetap menjaga kewaspadaan terhadap aktivitas Merapi dengan terus memperbarui informasi dari setiap perkembangan aktivitas yang disampaikan dari BPPTKG.

“Saya kira masyarakat sudah paham apa yang harus dilakukan,” ungkap dia.

Salah satu warga Dukuh Sambungrejo, Desa Balerante, Jemingan, 32, juga menjelaskan selama ini warga di kampungnya yang menjadi perkampungan terdekat dengan puncak Merapi di Balerante terus memantau setiap perkembangan aktivitas Merapi yang disampaikan BPPTKG.

“Sampai saat ini aktivitas Merapi cenderung mengarah ke barat daya, tidak ke selatan. Aktivitas biasa-biasa saja. Cari rumput juga seperti biasanya,” kata Jemingan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya