SOLOPOS.COM - Gunung Merapi. (Okezone.com)

Solopos.com, YOGYAKARTA — Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, menyampaikan Gunung Merapi masih erupsi sehingga status Gunung Merapi masih siaga.

“Mungkin, ini [status Gunung Merapi] siaga yang paling panjang [sejak 5 November 2020]. Berarti kan mengalir terus [lahar]. Statusnya juga belum diturunkan, berarti ya [masih] siaga,” tutur Sri Sultan, Senin (13/12/2021).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Di sisi lain, Sultan kembali mengingatkan kondisi dan kesiapan jalur evakuasi Gunung Merapi. Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat itu meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman mempersiapkan dengan baik jalur evakuasi Gunung Merapi.

Baca Juga : Dua Jalan Tak Bisa Dilalui, Jl Kolonel Sutarto Arah Kota Solo Macet

“Kan Sleman punya wewenang sendiri [untuk mengatur] wilayahnya. Dari awal sudah siaga. Mestinya, jalur evakuasi untuk persiapan kan harus lebih baik,” kata Sultan.

Sementara itu, Kasi Merapi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso, membenarkan Merapi masih erupsi. Hal itu terlihat dari seismik internal.

Sejauh ini, kata dia, Merapi masih mengalami deformasi, yaitu 0,5 sentimeter per hari. Deformasi adalah perubahan bentuk pada permukaan tubuh gunung api.

Baca Juga : Bupati Lumajang Sebut Korban Erupsi Gunung Semeru Butuh Bantuan Ini

Begitu juga volume kubah lava di barat daya mencapai 1.629.000 meter kubik sedangkan di bagian tengah 3.007.000 meter kubik. Dilansir dari website Magma Indonesia, Senin, kubah lava adalah tonjolan berbentuk gundukan melingkar yang dihasilkan dari erupsi ekstrusi lambat lava kental dari gunung api.

“Untuk potensi material kubah runtuh secara masif berdasar pemodelan jarak luncur maksimal 5 kilometer,” jelasnya.

Melihat potensi tersebut, Agus menilai keberadaan dan kestabilan kubah lava menjadi hal serius untuk diamati. Saat ini, BPPTKG telah memaksimalkan drone dan 34 kamera di sekeliling Gunung Merapi.

Baca Juga : Kenal Semalam di Aplikasi Gay, Warga Sleman Jadi Korban Pencurian Motor

“Sementara masih stabil. Belum ada tanda-tanda akan runtuh. Jika pun runtuh, saat ini tidak akan menjangkau penduduk,” ujar dia.

Disinggung faktor yang memengaruhi kestabilan material kubah lava, Agus menyatakan tidak hanya eksternal, tapi juga internal. Faktor eksternal di antara, curah hujan sedangkan faktor internal di antara geometri dan tekanan dari dalam.

“Namun dengan kondisi yang saat ini, kami menilai masih stabil.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya