SOLOPOS.COM - Komplek Stasiun Blora yang kini berubah fungsi jadi warung. (Detik.com)

Solopos.com, BLORA — Kabupaten Blora punya sejumlah peninggalan fisik masa penjajahan Belanda, salah satunya adalah Stasiun Blora. Bangunan yang kini berubah fungsi menjadi warung ini jadi saksi bisu sejarah Blora.

Mengutip Detik.com, Rabu (18/8/2021), bangunan bekas Stasiun Blora sebagian besar strukturnya terbuat dari kayu jati. Pemerhati sejarah Blora, R.Ngt Widyasintha Himayanthi, mengatakan Stasiun Blora mulai diresmikan pada 13 September 1894. “Diresmikan di era Bupati RMAA. Tejokronegoro III,” kata Shinta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Adanya kereta api sebagai alat transportasi massal yang melewati Kabupaten Blora, menjadikannya sarana untuk mempercepat waktu tempuh perjalanan dan mempermudah arus mobilisasi rakyat Blora. “Kala itu, kereta api tidak hanya sebagai alat transportasi untuk mengangkut manusia. Namun juga mengangkut hasil alam seperti kayu jati dan minyak yang sudah mulai banyak ditemukan sumur-sumur minyak di Kabupaten Blora,” terangnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga : Kedung Londo, Pesona Wisata di Pegunungan Kendeng Utara

Peresmian stasiun kereta api yang dihadiri Bupati Blora RMAA. Tejokronegoro III pada tahun 1894. Dengan diangkutnya kayu Jati dan minyak menjadikan Kabupaten Blora dikenal hingga sekarang sebagai daerah penghasil kayu jati dengan kualitas terbaik dan kota penghasil minyak.

Sementara itu, Kasi Kesejarahan dan Keperpubakalaan Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan Pariwisata (Dinporabudpar) Blora, Eka Wahyu Hidayat, mengatakan Stasiun Blora dibangun oleh perusahaan kereta api SJS (Semarang Joana Stoomtram Maatschappij) yang merupakan bagian dari pembangunan jalur kereta api Wirosari-Blora.

“Jalur ke Blora selesai pada tanggal 13 September 1894 dan mulai beroperasi mengangkut penumpang dan hasil hutan dari Cepu, Blora. Kemudian diangkut ke berbagai kota, Pada 1 November 1901 ke Jepara yang terkenal sebagai pusat industri kerajinan mebel,” terangnya.

Baca Juga : Ini Dia Fakta-Fakta Unik Seputar Kabupaten Blora

Sedangkan jalur kereta Blora – Rembang mulai dibuka pada tanggal 15 Juni 1902. Mulai saat itu, wilayah Blora menjadi salah satu rute strategis. Namun lambat laun era kejayaan kereta api yang melintas di Kabupaten Blora pun mulai terlihat redup. Hingga akhirnya, pada tahun 1987 Stasiun Blora mulai dinonaktifkan.

Stasiun ini memiliki depo lokomotif dengan ornamen logo roda bersayap PJKA pada bagian gunungan atapnya. Bangunan utama stasiun kini menjadi kios. “Komplek bangunan stasiun yang masih ada telah diinventarisasi sebagai bangunan cagar budaya oleh BPCB Jateng dan Pemkab Blora dalam kegiatan inventarisasi cagar budaya tahun 2017,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya