SOLOPOS.COM - ilustrasi start up (istimewa)

Solopos.com, JAKARTA–Di tengah tren maraknya aksi pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan oleh startup teknologi, justru platform teknologi finansial pendanaan bersama (fintech P2P lending) PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) membutuhkan 1.800 tenaga kerja.

Platform pinjaman produktif khusus wanita pelaku usaha mikro di pedesaan ini mengklaim bahwa langkah ini seiring dengan rencana memperluas jangkauan pelayanan Amartha, dan target menambah jumlah tenaga kerja sebanyak 5.000 orang dalam waktu lima tahun ke depan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Amartha melihat fundamental ekonomi segmen mikro di Indonesia cukup kuat dan berkelanjutan, sehingga dibutuhkan talenta-talenta baru yang siap untuk membawa segmen tersebut bertransformasi menuju kesejahteraan dan literasi digital yang lebih baik bersama Amartha,” ujar Founder & CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra dalam keterangannya, Jumat (3/6/2022).

Rekrutmen 1.800 karyawan pun telah Amartha mulai lakukan sejak awal tahun. Terdiri ATAS karyawan untuk kebutuhan kantor pusat, maupun karyawan di kantor cabang wilayah operasional Amartha yang akan berperan sebagai pendamping lapangan (Business Partners).

“Tentunya target rekrutmen ini diiringi dengan performa bisnis dan kinerja keuangan Amartha yang sangat sehat.

Baca Juga: Susul Belva Devara, CEO Amartha Andi Taufan Mundur dari Staf Khusus Presiden Jokowi

Pada 2021, Amartha mencatatkan pertumbuhan bisnis lebih dari dua kali lipat serta angka NPL yang stabil di bawah 0,5%, sehingga kami optimis untuk dapat mengembangkan jangkauan layanan dan produk kami lebih luas lagi,” tambah Taufan.

Hingga saat ini, Amartha memiliki lebih dari 4.100 karyawan yang tersebar di pulau Jawa, Sumatra, dan Sulawesi.

Sebanyak 3.000 karyawan merupakan pendamping lapangan, tersebar di lebih dari 35.000 desa.

Pendamping lapangan umumnya merupakan talenta muda di daerah setempat yang bertugas untuk memberikan pelayanan kepada mitra binaan Amartha di wilayah tersebut.

Taufan menjelaskan bahwa kebutuhan menambah jumlah karyawan juga beriringan dengan rencana Amartha untuk memperluas wilayah operasional ke beberapa provinsi di Sumatra dan Sulawesi, seperti provinsi Bengkulu, Riau, Lampung, Gorontalo, dan beberapa kota lainnya.

Baca Juga: Ada KUR Fintech Festival di Solo Technopark, Ini Deretan Agendanya

Perekrutan ribuan karyawan ini diharapkan dapat mengakselerasi pertumbuhan perusahaan untuk menjangkau jutaan perempuan pengusaha mikro lainnya.

Hal ini turut ditopang oleh budaya Above and Beyond untuk menciptakan iklim kerja yang suportif terhadap pencapaian potensi terbaik karyawan Amartha.

Penerapan strategi ini pun terbukti sukses membawa Amartha meraih beberapa penghargaan di bidang human resources (HR).

“Kultur tersebut diimplementasikan bukan hanya melalui pelatihan teknis dan kepemimpinan, namun juga pendampingan kesehatan mental, well being, dan pelayanan konseling bersama psikolog profesional. Selain itu, penerapan kebijakan work from anywhere, dan program diversity and inclusion juga akan memastikan fleksibilitas waktu kerja, serta kenyamanan karyawan untuk tumbuh setara tanpa adanya diskriminasi,” jelasnya.

Perusahaan bahkan memberikan benefit tambahan di luar benefit umum, yakni asuransi untuk orang tua karyawan dan fleksibel benefit seperti tunjangan untuk membayar pembelian buku, kebutuhan traveling seperti hotel dan tiket pesawat, biaya workshop, pembelian vitamin hingga biaya gym untuk mendukung kesehatan karyawan.

Baca Juga: Berkolaborasi dengan Fintech Alami, BSI Ingin Jangkau UMKM Lebih Luas

Amartha saat ini telah menyalurkan pendanaan lebih dari Rp6,5 triliun dan menjangkau lebih dari satu juta perempuan pengusaha mikro lewat akses permodalan.

Amartha merupakan salah satu startup tekfin yang disebut telah memiliki valuasi centaur alias calon unikorn potensial.

Putaran pendanaan terbaru Amartha berada di Seri C pada kisaran awal 2021, tepatnya senilai US$28 juta atau setara Rp405 miliar.

Putaran pendanaan terakhir tersebut dipimpin Women’s World Banking Capital Partners II (WWB) dan MDI Ventures.

Turut terlibat investor lama Amartha yang melakukan follow on funding, seperti Mandiri Capital Indonesia dan UOB Venture Management.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Di Tengah Badai PHK Startup, Amartha Cari 1.800 Karyawan Tahun Ini



 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya