SOLOPOS.COM - Kearabat korban berkumpul di dekat rumah yang habis terbakar di Kusumodilagan, Joyosuran, Solo, Selasa (13/5/2014). Kebakaran yang terjadi saat ditinggal penghuni melayat tersebut diduga disebabkan korsleting listrik. (JIBI/Solopos/Ardiansyah Indra Kumala)

Standar Nasional Indonesia sudah ditetapkan untuk 111 produk, termasuk tusuk kontak

Harianjogja.com, JOGJA-Dinas Perindustrian dan Perdaganggan (Disperindag) DIY mengimbau kepada masyarakat untuk jeli dalam memilih tusuk kontak. Produk tusuk kontak dan kontak-kontak yang aman harus berlogo Standar Nasional Indonesia (SNI).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Itu [pemilihan tusuk kontak] sudah menjadi keputusan menteri untuk [tujuan] keamanan dalam penggunaan peralatan listrik, apalagi soal tusuk kontak,” kata Kepala Disperindag DIY, Budi Antono, Minggu (4/9/2016).

Ekspedisi Mudik 2024

Pokok pengaturan SNI tusuk kontak dan kontak-kontak sudah tertuang dalam Peraturan Mentri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 012/2007, SNI 04-3892. 1-2006 tentang Lampu Tusuk Kontak dan Kotak-kotak untuk keperluan rumah tangga sejenisnya-Bagian 1 : Persyaratan Umum, diberlakukan secara wajib mulai tanggal 30 September 2007.

Peraturan ini penting untuk disampaikan kembali pada masyarakat karena masih ada kejadian kebakaran disebabkan penggunaan tusuk kontak yang tidak sesuai standar.

“Terkadang orang beli hanya abal-abal padahal tusuk kontak harus ber-SNI,” jelasnya.

Menurutnya standar SNI sangat diperlukan untuk peralatan rumah tangga agar tidak membahayakan keluarga. Prinsipnya, lanjutnya, barang elektronik yang dipakai berjam-jam seperti kipas angin dan air conditioner (AC) harus ber-SNI karena berkaitan dengan dinamo dan mesin penggerak lainnya.

Di Indonesia sendiri, ada 111 produk yang berlogo SNI. Mulai dari helm, veleg, ban dalam dan ban luar kendaraan, air mineral dalam kemasan, hingga pakaian anak. Hal ini sudah disosialisasikan kepada masyarakat baik melalui kecamatan maupun media massa.

Selain berlogo SNI, masyarakat juga harus memastikan bahwa produk sudah terdaftar di Kementerian Perdagangan yang ditunjukkan dengan nomor registrasi produk (NRP) untuk produk produksi dalam negeri atau nomor perndaftaran barang (NPB) untuk produk impor. Selain itu, produk juga menggunakan label dalam Bahasa Indonesia.

Kepada para produsen/importir tusuk kontak dan kontak-kontak untuk keperluan rumah tangga wajib menerapkan SNI 04-3892.1-2006 dan wajib mempunyai Sertifikat Produk Penggunaan Tanda SNI (SPPT-SNI).

SPPT SNI adalah Sertifikat Produk Pengguna Tanda SNI yang diterbitkan oleh Lembaga Sertifikasi Produk yang terdaftarkan pada Direktorat Standarisasi Kementrian Perdagangan.

Sebelum diperdagangkan, produk didaftarkan di Direktorat Pengembangan Mutu Barang kementrian Perdagangan untuk mendapatkan NRP untuk produk dalam negeri. Untuk produk impor, harus sudah di bubuhi NPB pada saat memasuki wilayah pabean Republik Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya