SOLOPOS.COM - Seorang pengurus paguyuban pasar tiban sosialisasi jaga jarak dan hindari kerumunan sembari berkeliling di lingkungan pasar tiban Stadion Taruna Sragen, Minggu (23/5/2021).

Solopos.com, SRAGEN — Stadion Taruna yang terletak di Jl. Veteran Taman Sari, Kroyo, Karangmalang, Sragen, menjadi pusat aktivitas ekonomi lantaran menjadi ajang jualan 118 pedagang, Minggu (23/5/2021).

Stadion yang biasanya untuk berolahraga menjadi pasar tiban dengan aneka dagangan yang dipajang seperti pelaksanaan car free day (CFD) yang dulunya diadakan di Jl. Ade Irma Suryani timur Sekretariat Daerah (Setda) Sragen.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Pasar tiban itu tak menempati tepi jalan tetapi menggunakan halaman stadion untuk berjualan. Petugas dari Dinas Perhubungan (Dishub) Sragen tak perlu menutup jalan seperti yang dilakukan di Jl. Diponegoro Sragen yang digunakan sebagai night market pada setiap Sabtu malam.

Baca juga: Warga Mulai Kendor Terapkan Prokes, Awas Nanti Kena Covid-19

Hanya petugas dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sragen yang berjaga, kadang kala berkeliling, untuk mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan pada lokasi pasar tiban itu. Petugas dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sragen pun ikut mengawasi pelaksanaan pasar tiban itu.

Pada hari pertama pembukaan pasar tiban, animo masyarakat cukup banyak. Pasar itu dibuka mulai pukul 06.00 WIB sampai pukul 10.00 WIB. Para pembeli hilir-mudik di pasar itu. Mereka memarkir motor mereka di pinggir jalan wilayah Taman Asri, Kroyo, Karangmalang, Sragen, yang dikelola karang taruna kampung setempat.

Para penjaja mainan anak yang biasanya sepi, menjadi ramai. Pasar tiban itu mampu menggeliatkan aktivitas pedagang kaki lima (PKL) eks-Alun-alun yang nyaris gulung tikar.

“Kami sosialisasi lewat media sosial, lewat grup-grup Whatsapp yang dimiliki pedagang, dan sosialisasi mandiri lainnya. Animonya lumayan banyak daripada awal-awal dulu merintis di Jl. Ade Irma Suryani Gendingan, Sragen Tengah. Yang jualan hanya pedagang anggota Paguyuban Pasar Tiban CFD Sragen yang angotanya 118 orang,” ujar Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Tiban CFD Sragen, Setyono, saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu pagi, di Stadion Taruna.

Baca juga: Berenang di Pantai Sodong Cilacap, Bocah 8 Tahun Hilang Terseret Ombak

Laki-laki yang akrab disapa Genggong itu menyampaikan sudah hampir dua tahun para pedagang pasar tiban tak berjualan karena adanya pandemic Covid-19. Dia mengatakan para anggota sudah berjualan kemana-mana, bahkan ada juga yang ikut berjualan di Night Market Sukowati setiap Sabtu malam.

“Dengan kondisi pedagang itulah, kami atas nama paguyuban mengajukan proposal ke Disperindag Sragen untuk kembali membuka pasar tiban. Awalnya di proposal itu tempatnya tetap di Jl. Ade Irma Suryani. Pak Sekda mengizinkan tetapi selama PPKM [pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat] Mikro diperpanjang jualannya dibuka di Stadion Taruna,” ujar Genggong.

Dia menginginkan olahraga senam pagi dihidupkan di Stadion Taruna untuk memancing pengunjung datang. Dia mengatakan senam bisa dilakukan di dalam stadion sehingga tidak menganggu lalu lintas jalan. Untuk jumlah pedagang, kata dia, tidak bertambah, yakni 118 orang yang tercatat dalam daftar pedagang anggota paguyuban.

Genggong menyatakan selama pelaksanaan pasar tiban tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat. Dia membentuk satuan tugas (Satgas) Protokol Kesehatan yang anggotanya dari pengurus paguyuban sebanyak lima orang. Ke depan, dia berencana melibatkan pedagang masuk dalam satgas tersebut.

Baca juga: Sejarah Kelam Waduk Kedung Ombo hingga Jadi Tempat Wisata

Tugas satgas itu, jelas dia, memeriksa suhu badan, menyemprotkan hand sanitizer, mengarahkan pengunjung cuci tangan, ke depan membagikan masker bagi pengunjung yang tak bawa masker, dan sosialisasi dengan pengeras suara agar tidak berkerumun dan memakai masker dengan baik.

Sugiyono, pedagang yang juga pengurus Paguyuban Pasar Tiban CFD Sragen, berkeliling dari ujung selatan ke ujung utara sembari membawa megaphone. Dia tak bosan-bosannya mengingatkan pengunjung agar tidak berkerumun dan ingat selalu jaga jarak.

Monggo, bapak dan ibu, selamat datang di pasar tiban. Jangan lupa pakai masker dan selalu jaga jarak! Mbak-mbake yang jualan baju, supaya ikut ingatkan pengunjung agar tidak berkerumun. Pengunjung atur jarak sendiri!” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya