Solopos.com, SOLO — Dua periode memimpin Solo sebagai wali kota, FX Hadi Rudyatmo, meninggalkan cukup banyak jejak proyek infrastruktur mentereng. Proyek itu baik yang dibiayai pemerintah pusat, pemerintah kota, maupun gabungan keduanya.
Solopos.com mencatat ada sedikitnya tujuh proyek besar, bahkan mercusuar yang dibangun selama era kepemimpinan eks Wali Kota yang akrab dengan sapaan Rudy itu. Ada yang berupa jalan, jembatan, rumah sakit, masjid, stadion, pasar, sekolah, dan lain-lain.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Berikut tujuh proyek infrastruktur yang menonjol selama era kepimpinan Rudy dihimpun dari berbagai sumber:
1. Sky Bridge
Sky bridge yang merupakan jembatan penghubung Stasiun Solo Balapan dengan Terminal Tirtonadi dibangun pada 2016. Anggarannya berasal dari APBN senilai Rp21,5 miliar. Jembatan ini memiliki lebar 3 meter dengan panjang 470-an meter.
Baca Juga: Satu Lagi Sumur Di Jungkare Karanganom Klaten Ambles, Turun Hingga 2 Meter
Jembatan ini diperuntukkan penumpang yang ingin beralih moda transportasi dari bus di Terminal Tirtonadi ke kereta api di Stasiun Solo Balapan. Begitu juga sebaliknya.
Masyarakat umum tidak diperbolehkan melintas, hanya mereka yang memiliki tiket kereta api. Untuk mendukung integrasi ini, disediakan loket penjualan tiket kereta api di Terminal Tirtonadi.
Sky bridge dibuka untuk umum menjelang Lebaran 2017. Awalnya hanya buka pukul 09.00 WIB-16.00 WIB. Namun kini jembatan tersebut buka 24 jam setiap hari dengan pengawasan petugas.
2. Flyover Manahan
Flyover Manahan Solo bisa dibilang merupakan proyek infrastruktur yang paling menyita perhatian publik selama era kepemimpinan Wali Kota Rudy. Dampaknya terasa pada berbagai sektor, tak hanya lalu lintas tapi juga usaha hingga jam kerja PNS dan jam masuk anak sekolah.
Baca Juga: Waduh! Capaian Vaksinasi Covid-19 Sukoharjo Terendah Se-Jateng
Banyak orang dibuat pusing dengan rekayasa lalu lintas dan kemacetan yang menggila di jalan-jalan Kota Solo. Menggunakan dana dari pemerintah pusat senilai Rp52 miliar, flyover Manahan dibangun mulai Maret 2018.
Pembangunan proyek ini kemudian selesai dan diresmikan penggunaannya untuk masyarakat umum pada 21 Desember 2018.
3. Stadion Manahan
Renovasi Stadion Manahan Solo menjadi proyek dengan biaya paling besar selama pemerintahan Wali Kota Rudy dan Wawali Achmad Purnomo. Total anggaran yang berasal dari pemerintah pusat mencapai lebih dari Rp300 miliar dan menggunakan sistem tahun jamak atau multiyears.
Renovasi itu dimulai pada pertengahan 2018 dan selesai sekitar September 2019. Proyek itu menyasar semua bagian stadion mulai dari lapangan, tribune, ruang ganti pemain, dan lain-lain menjadi berstandar internasional.
Baca Juga: DPRD Sukoharjo Minta Kemenhub Percepat Perbaikan Underpass Makamhaji Kartasura
Setelah renovasi selesai, Stadion Manahan yang disebut mini Gelora Bung Karno (GBK) ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 15 Februari 2020. Renovasi ini salah satunya sebagai persiapan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-21. Sayangnya event olahraga internasional itu terpaksa ditunda lantaran pandemi Covid-19.
4. RSUD Bung Karno
RSUD Bung Karno yang berada di wilayah Kecamatan Pasar Kliwon menjadi perwujudan program satu RSUD tiap kecamatan yang ditargetkan eks Wali Kota FX Hadi Rudyatmo. Rumah sakit ini dibangun secara multiyears mulai 2017 dengan total anggaran Rp192 miliar dari APBD Kota Solo.
Perinciannya pada tahun pertama (2017) senilai Rp24 miliar. Kemudian pada 2018 senilai Rp99 miliar, dan terakhir 2019 dianggarkan Rp69 miliar. Pembangunan RS ini selesai dan diresmikan penggunaannya tepat pada 17 Agustus 2019. RSUD Bung Karno menjadi RSUD kedua yang dibangun Pemkot Solo setelah RSUD Ngipang di Kecamatan Banjarsari.
Baca Juga: Pengacara Solo Jadi Tersangka Kasus Perusakan Bangunan Di Gilingan Banjarsari
5. Jembatan Tirtonadi
Proyek Jembatan Tirtonadi yang melintang di Kalianyar wilayah Kelurahan Nusukan, Banjarsari, Solo, menjadi jejak infrastruktur era Wali Kota Rudy di kawasan Solo utara. Jembatan ini ditandai dengan ikon keris raksasa.
Pembangunan jembatan dengan anggaran Rp10 miliar itu dimulai pada Desember 2017 dan selesai pada Desember 2018 itu bertujuan mengurangi kemacetan di kawasan itu. Dengan lebar masing-masing 12 meter untuk dua jalur membuat jembatan itu mampu menampung lebih banyak kendaraan.
6. Koridor Jensud
Penataan koridor Jl Jenderal Sudirman adalah upaya Pemkot Solo untuk mempercantik wajah pusat kota. Koridor ini memiliki nilai tinggi karena lokasi dikelilingi fasilitas strategis yakni Balai Kota Solo, Pasar Gede, Kompleks Keraton Solo, Benteng Vastenburg, dan lain-lain.
Baca Juga: Candi Sukuh dan Ceto Karanganyar Dibuka Lagi Untuk Umum, Siap Piknik Lur?
Selain itu koridor ini kerap menjadi panggung berbagai event pertunjukan seni dan budaya. Pemkot memulai penataan koridor Jensud tahap I pada 2018 dilanjutkan tahap II pada 2019. Total anggarannya Rp11,9 miliar. Jalan selebar 20 meter itu direnovasi dengan pemasangan batu andesit.
Proyek penataan koridor ini selesai dan dibuka total untuk kendaraan umum pada 21 Oktober 2019. Hasil penataan ini sempat menuai kontroversi karena jalan menjadi tidak rata dan membuat pengendara tidak nyaman melewati.
7. Flyover Purwosari
Flyover Purwosari menjadi proyek infrastruktur terakhir di Kota Solo pada era kepemimpinan Wali Kota FX Hadi Rudyatmo. Proyek yang menelan anggaran Rp104 miliar dari Kementerian PUPR itu selesai dibangun dan diresmikan pada 13 Februari 2021, hanya empat hari sebelum masa jabatan Rudy berakhir pada 17 Februari 2021.
Pembangunan flyover Purwosari diawal pada Februari 2020. Meski berlangsung di masa pandemi Covid-19, proses pembangunan berlangsung lancar dan selesai sesuai target. Kini masyarakat sudah bisa memanfaatkan flyover kedua di Kota Solo itu.