SOLOPOS.COM - Calon pembeli mengisi formulir pemesanan saham PT. Sri Rejeki Isman Textil (Sritex) Tbk di Hotel Diamond, Solo, Senin (10/6/2013) lalu. (Maulana Surya/JIBI/SOLOPOS)

Calon pembeli mengisi formulir pemesanan saham PT. Sri Rejeki Isman Textil (Sritex) Tbk di Hotel Diamond, Solo, Senin (10/6/2013). Saham Sritex ditawarkan dengan harga Rp240 per lembar. (Maulana Surya/JIBI/SOLOPOS)

SOLO—PT Sri Rejeki Isman Textil (Sritex) Tbk hingga Rabu (12/6/2013) menjual saham melalui initial public offering (IPO) atau penawaran umum perdana. Setiap lembar saham ditawarkan dengan harga Rp240.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Manager Keuangan PT Sritex Tbk, Arief Santoso, di Diamond Restaurant, Senin (10/6/2013), mengakui angka itu 1,5 kali lipat lebih tinggi daripada harga saham biasa yang bernilai Rp100/lembar. Sudah disampaikan sebelumnya, alasan PT Sirtex go public adalah ingin mendapatkan sumber dana ekspansi yang mudah dan murah, serta ingin meningkatkan kepercayaan buyer asing terhadap kinerja perseroan

Dengan IPO itu, Sritex menurut Arief Santoso, berharap bisa menjual 5,2 miliar lembar saham dengan nilai mencapai Rp1,5 triliun. “Dan kebutuhan go public ini akan kami manfaatkan untuk ekspansi di sektor spinning dan garmen.”

Arief Santoso optimistis, dengan keunggulan yang dimiliki PT Sritex maka saham perseroan bisa menarik minat investor untuk berinvestasi di sektor tekstil. “Sritex bukan pabrik tekstil biasa. Kami merupakan perusahaan terintegrasi yang memproduksi benang hingga garmen, dan kami memasok baju militer di lebih dari 30 negara,” jelas Arief.

Dengan keunggulan dan prospek bisnis yang dimiliki perseroan, harapannya investor juga bisa menikmati keuntungan tidak hanya dari capital gain tetapi deviden yang menjanjikan. “Kami sudah meyakinkan kepada calon-calon investor bahwa kami tidak hanya menjual kertas, tetapi kami adalah perusahaan dengan kinerja yang cukup bagus.” Sudah disampaikan sebelumnya, alasan PT Sirtex go public adalah ingin mendapatkan sumber dana ekspansi yang mudah dan murah, serta ingin meningkatkan kepercayaan buyer asing terhadap kinerja perseroan.

Dalam prospektus yang disampaikan pada IPO itu disebutkan bawah hingga akhir tahun 2012, PT Sritex mampu meraup laba Rp229,30 miliar. Penjualan bersih perseroan pada tahun 2012 juga mengalami pertumbuhan sebesar 23,02% dibanding tahun lalu, yaitu dari Rp2,31 triliun menjadi Rp2,85 triliun. Aset perseroan juga tumbuh 29,36% dari nilai Rp2,74 triliun per 2011 menjadi Rp3,55 triliun per 2012.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya