SOLOPOS.COM - Para pelaku UMKM menyodorkan ponsel Androidnya kepada petugas saat berkonsultasi tentang teknik pendaftaran dan penggunaan aplikasi UMKM Bangkit di Gedung SMS Sragen, Selasa (5/7/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Jumlah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Sragen yang sudah go digital baru 450 unit. Angka tersebut baru 0,65% dari total UMKM di Sragen yang mencapai 69.050 unit

Mulai 2023, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen mengalokasikan anggaran Rp10 miliar per tahun untuk pendampingan UMKM tersebut supaya naik kelas. Salah satunya dengan mendorong mereka mulai masuk ke dunia digital untuk meningkatkan pemasaran.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag) Sragen, Cosmas Edwi Yunanto, mengungkapkan dari 69.050 unit UMKM tersebut, 54.043 unit usaha di antaranya kelas mikro. Kemudian 12.961 unit usaha kelas kecil, dan 2.046 usaha kelas menengah.

Berdasarkan data tersebut, Cosmas mencatat baru usaha kelas mikro dan kecil yang terdaftar di Diskumindag.

Baca Juga: 800 Pengusaha di Sragen Siap Go Digital Via Aplikasi UMKM Bangkit

“Dari puluhan ribu unit UMKM itu hanya 693 pelaku usaha yang aktif berkoordinasi dengan Diskumindag sehingga bisa terpantau perkembangannya. Sebanyak 450 pelaku usaha di antaranya yang sudah go digital. Artinya, pemasaran produk mereka sudah dilakukan secara digital dan mampu bersaing secara nasional,” ujarnya saat ditemui Solopos.com, Selasa (5/7/2022).

Puluhan ribu unit UMKM itu bergerak di berbagai bidang, mulai dari pertanian, peternakan, perikanan, pertambangan dan penggalian, industri penggalian, listrik, gas, dan air bersih. Ada juga di bidang bangunan, perdagangan, hotel, restoran, perangkat dan komputer, keuangan, persewaan, jasa perusahaan, dan jasa-jasa swasta lainnya.

Harus Adaptif dan Inovatif

Asisten I Sekretariat Daerah (Setda) Sragen, Tugiyono, menyampaikan para pelaku UMKM harus didampingi dalam optimalisasi media-media digital untuk pengembangan bisnis mereka. Di era digital seperti sekarang ini, kata dia, menjadi tantangan bagi pelaku UMKM untuk bisa beradaptasi dengan cara membuat inovasi-inovasi dalam pemasarannya.

Baca Juga: Keren! Difabel Rembang Ini Jadi Bos Makanan Ringan, Omzet Puluhan Juta

Salah satu inovasi itu, sebut dia, adalah aplikasi e-commerce UMKM Bangkit yang diinisiasi Bank Djoko Tingkir dan Diskumindag.

“Para pelaku UMKM juga dituntut untuk meningkatkan kompetensinya dalam dunia pemasaran digital. Mereka bisa saling sharing. Diskumindag dan Bank Djoko Tingkir bisa terus pendampingan kepada mereka supaya memiliki kompetensi dalam menghadapi revolusi industri 4.0,” ujarnya.

Direktur Utama PT BPR Bank Djoko Tingkir Sragen, Titon Darmasto, mengatakan sudah banyak pelaku UMKM yang menggunakan media sosial untuk berjualan produk secara daring. Bank Djoko Tingkir hadir memberi kemudahan dengan aplikasi UMKM Bangkit yang diluncurkan di Gedung Sasana Manggala Sukowati (SMS) Sragen, Selasa siang.

Baca Juga: Mantap! Penyaluran KUR BRI Diestimasi Serap 32,1 Juta Lapangan Kerja

“Aplikasi itu bisa memudahkan pelaku UMKM untuk tumbuh. Harapannya, omzet mereka lebih baik sebagai bagian dari upaya pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19. Kami akan sampaikan aplikasi ini dengan cara masuk ke paguyuban-paguyuban UMKM di 20 kecamatan sehingga lebih tepat sasaran,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya