SOLOPOS.COM - Gedung Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Sragen yang baru diresmikan pada Sabtu (12/12/2020). (Solopos.com/Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN -- Kabupaten Sragen akhirnya memiliki Gedung Pelayanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT). Gedung tersebut dibangun dengan anggaran Rp2,9 miliar.

Wakil Bupati Sragen, Dedy Endriyatno berharap PLHUT bisa meningkatkan pelayanan haji dan umrah di Bumi Sukowati. Dia berharap tidak lagi ada kasus jemaah haji yang tercatat sebagai warga Sragen, namun tidak tinggal di Bumi Sukowati.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Hal itu pernah ia temui sendiri pada musim haji pada 2017 silam. Pada saat itu, Dedy Endriyatno berkesempatan menunaikan ibadah haji secara reguler. Saat mengetahui ada jemaah haji asal Sragen yang meninggal dunia, ia pun meminta asisten pribadinya untuk mengirimkan karangan bunga ke rumah duka di Kecamatan Gondang. Akan tetapi, asistennya tersebut justru dibuat bingung karena tidak menemukan keluarga dari jemaah haji yang meninggal dunia tersebut.

“Sesuai KTP, alamat jemaah haji ini memang di Sragen. Tapi, rumah dia aslinya di Magetan. Mungkin mereka sengaja mendaftar di Sragen karena antrean lebih pendek. Karena jemaah haji yang meninggal dunia itu rumahnya di Magetan, ya sudah karangan bunga tidak jadi dikirim,” papar politisi dari PKS tersebut di sela-sela peresmian Gedung Pelayanan Haji dan Umrah Terpadu Sragen di Kantor Kemenag Sragen, Sabtu (12/12/2020).

4 Desa Terdampak Kekeringan di Sragen Kini Bisa Nikmati Air Bersih

Korban Penipuan

Menanggapi hal itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, M. Nizar mengatakan pendaftaran calon jemaah haji mengacu pada nomor induk kependudukan (NIK). Sebelumnya, dia mengakui Kemenag belum memiliki formula untuk memastikan bila calon jemaah haji itu benar-benar warga yang tinggal sesuai dengan alamat yang tertera di KTP.

“Sekarang pedomannya tidak hanya KTP, tetapi juga surat keterangan domisili. Jadi, insya Allah tidak akan ada lagi kasus semacam itu dalam pelayanan haji,” terang M. Nizar.

Ini Kriteria Pasien Covid-19 Solo yang Dikarantina di Asrama Haji Donohudan

Selain Sragen, gedung Pelayanan Haji dan Umrah Terpadu juga dibangun tahun ini di Rembang, Pekalongan dan Cilacap. Peresmian empat Gedung PLHUT itu digelar secara bersamaan dan dipusatkan di Sragen.

“Manfaat dari PLHUT ini sangat besar. Bagi calon jemaah umrah, mereka bisa mendapat garansi tidak menjadi korban penipuan seperti yang dilakukan sejumlah biro seperti First Travel, Solusi [Balad] dan Abu Tours. Semua itu tidak akan terjadi bila pendaftaran calon jemaah umrah ini bisa dikawal dengan baik melalui PLHUT,” papar M. Nizar.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya