SOLOPOS.COM - Ilustrasi nasi urap (Foto: kaskus.us)

Solopos.com, SRAGEN — Sembilan tahun lalu, sebanyak 33 warga RT 013 dan 015, Dukuh Kembangan, Desa Mojorejo, Sragen, mengalami keracunan makanan. Diduga kuat, keracunan itu diakibatkan setelah warga menyantap nasi urap atau gudangan.

Solopos.com edisi Jumat (12/10/2012), mengabarkan warga diduga keracunan setelah menyantap nasi gudangan untuk acara syukuran di rumah salah seorang warga. Kepala Puskesmas Kedawung I, dr Wisnu Retnaningsih, kala itu menjelaskan mayoritas warga yang datang ke Puskesmas dalam kondisi lemas akibat dehidrasi.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Rata-rata mengalami gejala mual, pusing, muntah dan buang air besar (BAB) lebih dari 10 kali dalam semalam.

Baca Juga: Puluhan Siswa di Tulungagung Keracunan Makanan

“Saya belum bisa memastikan apa penyebab dari kejadian yang dialami warga. Apa yang mereka santap itu berbeda antara satu warga dengan warga lain. Ada yang hanya makan nasi, telur, botok atau sayur juga kena. Kami memberikan penanganan darurat dan memberi obat sesuai kondisi masing-masing saat datang ke Puskesmas. Hal terpenting adalah memulihkan dehidrasi. Rata-rata pasien pulih setelah dirawat satu hari,” terang Wisnu.

Hal senada disampaikan petugas Puskesmas Sambirejo, Warsito. Dia menguraikan pasien yang datang ke Puskesmas dalam kondisi lemas dan dehidrasi.

Hanya saja, pihak Puskesmas Sambirejo telah mengizinkan satu pasien pulang karena kondisi membaik.

Baca Juga: Keracunan Alkohol Ilegal, 34 Orang Meninggal Dunia di Rusia

Ditemui di kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen, Kabid Pelayanan Kesehatan (Yankes), Pratondo, menuturkan 33 warga diduga mengalami gejala keracunan. Namun pihaknya akan memastikan dengan melakukan pemeriksaan menyeluruh.

Pratondo menjelaskan petugas kesehatan memprioritaskan penanganan korban yang dirawat di Puskesmas hingga pulih.

“DKK sudah menerjunkan tim untuk melakukan Penelitian Epidemologis (PE). Itu dilakukan untuk menyelidiki penyebab kejadian yang dialami warga. Soal sebab, bisa banyak faktor, seperti cara memasak atau air yang digunakan dan lain-lain. Nanti menunggu hasil pemeriksaan menyeluruh,” jelas dia.

Baca Juga: Waduh! Warga Keracunan Makanan di Ngawi Bertambah Jadi 65 Orang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya