SOLOPOS.COM - Pandi, 71, petani asal Mlale, Jenar, Sragen, menunjukkan lahan padinya yang siap panen dengan menggunakan pola tanam empat musim di persawahan Dukuh/Desa Mlale, Jenar, Sragen, Senin (10/1/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Sragen diklaim menjadi lumbung pangan terbesar kedua di Jawa Tengah setelah Cilacap. Di tingkat nasional, Sragen disebut menjadi lumbung pangan terbesar urutan kesembilan di Indonesia.

Klaim tersebut disampaikan Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, saat mengumpulkan petugas survei/pencacah lapangan pada Kamis (17/2/2022) di Aula Setda Sragen. Puluhan petugas survei tersebut akan melakukan Sensus Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang hasilnya salah satunya untuk mengestimasi kemiskinan makro.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Bupati kemudian menyebut luas lahan sawah di Sragen mencapai 40.129 hektare dan lahan kering 54.026 hektare. Dari jumlah penduduk Sragen yang sebanyak 975.951 versi BPS, 55% di antaranya bermatapencaharian sebagai petani. Sisanya, 15% pegawai atau pengusaha, dan 30% lain-lain.

Baca Juga: Desa Sapen Sukoharjo Kini Punya Lumbung Pangan, Ini Harapan Bupati Etik

“Dengan potensi dan kekuatan yang dimiliki Sragen itu diharapkan Sragen bisa keluar dari zona merah kemiskinan. Sragen berada di urutan kedelapan terendah dari 15 kabupaten/kota yang masuk zona merah kemiskinan di Jawa Tengah. Dia berharap kepada para petugas pencacah lapangan agar melakukan survei secara sungguh-sungguh demi Sragen,” ujar Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, Kamis (17/2/2022).

Sementara itu, saat Solopos.com mencoba membandingkan dengan data BPS Jateng 2020 di situs resminya, jateng.bps.go.id,  ternyata informasinya berbeda dengan yang disampaikan Bupati Yuni. Menurut BPS, lumbung padi terbesar di Jawa Tengah adalah Kabupaten Grobogan yang memiliki luas panen 131.929,86 ha yang memproduksi 805.889,27 ton gabah kering giling (GKG).

Di urutan kedua ada Kabupaten Cilacap, dengan luas panen 117,296 hektare dan produksi 761.121,16 ton GKG. Baru di urutan ketiga ada Sragen dengan luas panen 108.953,93 hektare dan produksi padi 723.671,68 GKG.

Baca Juga: Kampung di Karanganyar Ini Punya Lumbung Pangan untuk Sokong Warga Terpapar Covid-19

Secara nasional, daerah yang menjadi lumbung padi terbesar se-Indonesia adalah Kabupaten Indramayu yang memiliki luas panen padi 226.626 hektare (ha) dan diperoleh produksi 1.363.312 ton GKG atau setara dengan 782.132 ton beras. Kabupaten Grobogan dan Cilacap masing-masing menepati urutan ketujuh dan kedelapan.

Sementara Kabupaten Sragen ada di urutan kesebelas setelah Kabupaten Bone dan Kabupaten Bojonegoro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya