SOLOPOS.COM - Situasi Posko pelayanan pendaftaran MyPertamina di SPBU Tunjungan di jalan Sragen-Ngawi, Dusun Kebayanan 1, Toyogo, Kabupaten Sragen, pada Selasa  (30/8/2022). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo)

Solopos.com, SRAGEN — Penggunaan aplikasi MyPertamina untuk pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi mulai dilaksanakan secara bertahap. Di Kabupaten Sragen, beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) sudah mulai menerapkan MyPertamina.

Pengawas SPBU di jalan raya Sragen-Ngawi kilometer 5, Sragen, Danang Prasetyo, mengatakan penggunaan MyPertamina sudah mulai dilakukan. Pengguna BBM bersubsidi diharuskan memindai barcode yang terdapat pada aplikasi MyPertamina.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kebanyakan SPBU sudah mulai menerapkan kebijakan penggunaan MyPertamina, namun yang menjadi masalah adalah pembeli masih banyak yang belum registrasi di MyPertamina, sehingga tidak bisa scan barcode,” terang Danang saat ditemui Solopos.com di kantornya pada Selasa (30/8/2022).

Menurutnya, kebanyakan pembeli BBM bersubsidi berpendapat penggunaan MyPertamina ribet. Ketika menggunakan aplikasi MyPertamina, pembelian BBM bersubsidi bisa tercatat, misalnya solar dibatasi 60 liter hingga 80 liter.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Cegah Subsidi BBM Makin Membengkak, Pemerintah Jadi Naikkan Harga Pertalite?

Pembayaran pembelian BBM bersubsidi pakai MyPertamina  bisa dilakukan secara tunai ataupun melalui e-wallet LinkAja. Namun, kata Danang, kebanyakan pengguna masih membayar secara tunai.

Salah satu sopir truk asal Magelang, Widodo, mengatakan beberapa SPBU yang ia datangi kadang sudah mengharuskan menggunakan aplikasi MyPertamina. Sudah jarang SPBU yang tidak bisa melayani pembelian dengan MyPertamina.

“Sebenarnya ribet juga kalau aplikasi MyPertamina,” tambah Widodo.

Ia mengaku mengunjungi Posko MyPertamina di SPBU Tunjungan untuk mendaftar MyPertamina karena merasa kesulitan mendaftar sendiri. Ia mengatakan adanya posko ini membantunya melakukan registrasi.

Baca Juga: Pengamat: Jika Pertalite Naik Jadi Rp10.000, Daya Beli Masyarakat akan Terpuruk

Berdasarkan pengamatan Solopos.com di Posko MyPertamina SPBU Tunjungan di jalan Sragen-Ngawi, Dusun Kebayanan 1, Toyogo, Kabupaten Sragen, pukul 14.00 WIB terdapat sekitar 12 orang yang mengantre registrasi MyPertamina. Rata-rata mereka adalah pengemudi truk.

Salah satu petugas Posko MyPertamina, Andi Setiawan, mengatakan minat masyarakat untuk registrasi semakin tinggi. Ini kemungkinan karena kebijakan pembelian BBM bersubsidi menggunakan MyPertamina sudah diterapkan di beberapa tempat.

Ia mengaku sering melayani hingga pukul 17.00 WIB, padahal seharusnya poskonya tutup pukul 16.00 WIB.

“Kemungkinan besar seluruh SPBU menerapkan penggunaan MyPertamina bulan depan, sehingga banyak sopir yang berbondong-bondong datang ke sini [posko MyPertamina],” tambah Andi.

Baca Juga: Siap-Siap! September Dimulai Pembatasan Beli Pertalite dan Solar

Posko MyPertamina di SPBU Tunjungan ini sudah dibuka sejak Juli 2022 lalu. Rata-rata pendaftar sebanyak 100 orang sehari, yang berasal dari berbagai daerah, misalnya Kudus, Karanganyar, dan Sragen. Posko ini dibuka setiap hari mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya