SOLOPOS.COM - Pemandangan Bumi dari permukaan Bulan. (NASA)

Solopos.com, JAKARTA -- Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) akhirnya memilih SpaceX sebagai menjadi penyedia wahana ruang angkasa dalam misi ke Bulan. Perusahaan pimpinan Elon Musk itu berhasil menyingkirkan Blue Origin besutan Jeff Bezos dan kontraktor pertahanan Dynetics.

Dikutip dari The Guardian dan ditulis Liputan6.com, Senin (19/4/2021), SpaceX akan menerima kontrak senilai US$2,9 miliar atau setara Rp42 triliun. Dana itu untuk membangun wahana pendaratan di Bulan sebagai bagian dari awal proyek Artemis.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebagai informasi, proyek Artemis merupakan misa NASA kembali ke Bulan untuk kali pertama sejak misi terakhir Apollo dilakukan pada tahun 1972. "Proyek pendaratan di Bulan atau Artemis ini merupakan bagian penting dari strategi Bulan-ke Mars kami," tutur salah satu administrator NASA, Steve Jurczyk.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga : Mesin Ini Diberi Tugas Bersih-Bersih Sampah Di Luar Angkasa

Pengumuman ini juga menjadi kali pertama NASA bekerja sama dengan kontraktor tunggal sistem pendaratan manusia di ruang angkasa. Alasannya, badan antariksa Amerika Serikat itu kerap bekerja sama dengan setidaknya dua kontraktor untuk antisipasi. Namun kali ini, anggaran disebut menjadi pertimbangan NASA hanya mengontrak SpaceX.

Adapun proyek Artemis kali ini juga mencakup Sistem Peluncuran Ruang Angkasa, roket peluncur paling kuat, dan pesawat Orion untuk mengangkut awak. Tidak hanya itu, SpaceX juga akan menyertakan sistem pendaratan Starship yang saat ini masih dikembangkan.

Dalam proyek Artemis ini, NASA berencana untuk mendaratkan awak perempuan pertama dan orang berwarna pertama ke Bulan. Padahal sebelumnya, NASA banjir pujian setelah sukses melakukan sejumlah tes mesin pada roket Space Launch System (SLS), roket yang akan membawa sejumlah astronaut terbang ke Bulan pada 2024 dalam proyek Artemis.

Baca Juga : Yuk Intip Wujud Kompleks Perumahan Manusia Di Planet Mars

Roket Space Launch System yang lulus sejumlah tes tersebut merupakan besutan perusahaan dirgantara Boeing. Jika proyek Artemis benar-benar dilaksanakan pada 2024, proyek ini akan membawa kembali astronaut AS ke Bulan setelah perjalanan terakhir sekitar setengah abad lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya