SOLOPOS.COM - Pendiri Masjid Suciati Saliman meninggal dunia / Instagram masjidsuciatisaliman

Solopos.com, SLEMAN — Suciati, pendiri Masjid Suciati Saliman yang ada di Sleman, DI Yogyakarta, meninggal dunia pada Selasa (15/3/2022) sekitar pukul 03.55 WIB. Sosok wanita berusia 69 tahun itu dikenal sebagai pengusaha yang merintis dari nol.

Suciati merupakan istri dari Saliman Riyanto. Suaminya telah meninggal dunia pada 2013 silam. Untuk itu masjid megah yang berdiri di Sleman diberi nama Suciati Saliman, yaitu gabungan dari namanya dengan suami. Lokasi masjid itu berada di ruas Jalan Gito-Gati di timur Lapangan Beran.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dalam liputan yang dilakukan harianjogja.com pada Mei 2018, Suciati bercerita mulai melakoni usahanya dengan berjualan lima ekor karkas ayam kampung di Pasar Terban, Jogja.  Baginya kerja keras, keuletan, dan kegigihan merupakan modal utama dalam mengembangkan usaha.

Baca Juga: Innalillahi, Pendiri Masjid Suciati Saliman Sleman Meninggal Dunia

Bermodal itu, usahanya pun secara bertahap semakin berkembang dan membesar. Bahkan merambah ke produk makanan olahan.

Dengan penuh kerja keras dan pantang menyerah, Suciati berhasil mengubah bentuk usaha sederhana menjadi multiusaha dengan berbagai lini bisnis. Kelompok usaha yang dikelolanya bergerak dari hulu ke hilir.

Di bagian hulu, Suciati berbisnis pemotongan ayam secara manual kelas rumahan. Hingga kemudian hari, usahanya itu berkembang semakin besar dan berhasil membangun rumah potong ayam (RPA) modern yang diberi nama RPA Saliman dengan brand ayam SR.

Baca Juga: Adu Banteng Motor dengan Mobil di Wonosari, Satu Orang Meninggal Dunia

Bukan hanya itu, dia pun memperkuat usahanya dengan bisnis daging ayam yang telah memiliki sertifikasi halal dari MUI dan Nomor Kontrol Veteriner (NKV). Pada 2009, dia juga mendirikan RPA Suci Raharjo di Jombang, Jawa Timur.

Sedangkan di sisi hilir, Suciati mengembangkan bisnis makanan olahan berbasis daging, terutama ayam dan sapi berskala nasional. Untuk pemasaran produknya, dia tidak hanya berjualan di pasar tradisional, melainkan hadir di sejumlah gerai di berbagai supermarket dan pasar swalayan.

Karena usahanya semakin berkembang, pada 2014, Suciati mendirikan PT Sera Food Indonesia yang memproduksi makanan beku atau frozen food melalui brand Hato dan Oye.

Dia sadar betul mengani pasar yang disasar. Untuk itu, semua barang yang diproduksi pun telah tersertifikasi halal MUI dan MD BPOM.

Baca Juga: Tempat Jualannya Bakal Dibongkar, Pedagang Stasiun Wates Protes

Kedua brand miliknya itu menjual makanan olahan beku, seperti nugget, sosis, bakso, patties, spicy wing, filler, dan lainnya. Saat ini produk frozen foodnya pun telah terdistribusi di seluruh Indonesia, baik di pasar tradisional maupun pasar modern.

Di kalangan peternak setempat, nama Suciati Saliman sangat dikenal dengan baik. Selain menampung hasil produksi mereka, juga menyediakaan sarana produksinya (day-old chic/DOC dan pakan ternak).

Saat ini sosok pengusaha panutan itu telah tiada. Suciati meninggal dunia dengan meninggalkan dua orang putri dan empat orang cucu.

“Filosofinya urip itu urup. Jadi bagaimana dia membuat usaha agar supaya hidupnya bermanfaat bagi orang banyak, menciptakan lapangan kerja. Terus juga membangun masjid juga untuk semua masyarakat yang ada di sini beribadah bersama,” kata putri pertama Suciati, Atik Saliman Raharjo, Selasa (15/3/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya