Solopos.com, SOLO — Universitas Tunas Pembangunan Surakarta atau UTP Solo menggelar Aviation Learning Forum bertemakan Urgensi Kompetensi Profesi Untuk Keberlanjutan Penerbangan secara daring pada Rabu (30/6/2021) siang.
Dalam diskusi itu, UTP menghadirkan pemateri Marsekal TNI (purn) Chappy Hakim, Prof. Tresna P Soemardi dari UTP Solo, Ir. Agung Nugroho selaku CEO PT Regio Aviasi Industri (RAI), Toto Hardiyanto Subagyo dari UTP, lalu Prof. Anton Adibroto dari UTP, serta dimoderatori oleh Ir. Yuliantika Suhendar dari Indonesia Aeronautical Engineering Center.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Ketua Pelaksana Forum, Indra Permana, kepada Solopos.com, mengatakan penerbangan adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas pemanfaatan wilayah udara, pesawat udara, bandar udara, angkutan udara, navigasi penerbangan, keselamatan dan keamanan, lingkungan hidup, serta fasilitas lain.
Baca juga: Perkuat Pendidikan Dini, UTP Solo Gandeng SEAMEO CECCEP
Penyelenggaraan penerbangan bertujuan untuk memperlancar arus perpindahan barang atau orang secara tertib, teratur, aman, nyaman, dan harga wajar. Lalu, juga untuk memperlancar perekonomian dan ketahanan nasional.
Dia menambahkan keberadaan teknologi modern pada peralatan yang digunakan dan berbagai persoalan persaingan usaha, finansial, aturan, dan peraturan baik regulasi pemerintah maupun industri telah melengkapi kompleksitas penyelengaraan penerbangan.
Hal itu membutuhkan kompentensi kerja yang memadai dari SDM profesi penerbangan. Dalam penyediaan dan pengembangan SDM memerlukan pihak berkepentingan seperti pemerintah, perusahaan penyedia jasa, penyelenggara pendidikan, organisasi profesi, dan media.
Baca juga: Wow, UTP Solo Punya Papan Panjat Tebing Rp400 Juta
“Hal ini bertujuan untuk membahas pandangan peserta diskusi tentang permasalahan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan penerbangan. Lalu kami ingin mengenalkan program Aviation Fundamentals Courses, lima level program vokasi bersertifikat kompetensi, aerospace non technical research, management development program, dan membentuk wadah penyelenggara pendidikan dan pelatihan SDM penerbangan yang memiliki kalender kegiatan berkelanjutan,” papar dia.
Sifat-Sifat Industri
Ia menambahkan hal itu juga untuk memperkenalkan UTP Solo yang memiliki program studi kedirgantaraan. Peserta diskusi atau undangan merupakan masyarakat penerbangan seperti Avia Lovers, akademisi, dan pegiat transportasi.
Dalam diskusi itu, Rektor UTP Solo, Prof. Tresna P. Soemardi, mengatakan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan SDM bidang penerbangan diwarnai sifat-sifat industri.
Baca juga: Pertama, UTP Solo Gelar Wisuda Drive Thru
Tidak hanya menitikberatkan ekonomi, teknologi, atau manajemen operasional, tetapi juga pembentukan karakter dan budaya kerja. Hal itu sebenarnya dapat memastikan keberlangsungan penyelenggaraan penerbangan.
Sementara itu, Marsekal TNI (purn) Chappy Hakim dari Pusat Studi Power Air Indonesia menyoroti penyelenggaraan penerbangan harus memenuhi dua poin penting yakni connectivity dan consumer protection.
Aspek itu menjadi pengerahan sumber daya organisasi terutama kompetensi SDM. Hal itu bakal memberikan kepastian pada pencapaian tujuan penerbangan yakni pertumbuhan ekonomi dan ketahanan nasional.
Baca juga: Wow, UTP Solo Punya Papan Panjat Tebing Rp400 Juta
Sedangkan Agung Nugroho selaku CEO PT Regio Aviasi Industri mengatakan industri penerbangan Indonesia tidak hanya memberi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun, menjadi proses pembelajaraan bagi individu dan organiasi pembuat pesawat terbang dan kelengkapannya.
Sementara itu, Prof. Anton Adibroto, mengatakan kompleksitas dunia penerbangn diwarnai dengan adanya globalisasi ekonomi dan era informasi dan ini mendorong industri menggunakan sumber daya manusia hasil pelatihan dan pendidikan yang kompeten dan memiliki jiwa kewirausahaan.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
