SOLOPOS.COM - Ilustrasi mayat. (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, KLATEN -- Seorang sopir truk bermuatan batu belah asal Sukoharjo, Wardi, meninggal dunia di Buludadi, Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Klaten, Jumat (3/7/2020) pukul 08.30 WIB.

Warga di Sidorejo dan sekitarnya yang melihat jenazahnya tak berani mendekati lokasi kejadian karena takut dan waspada virus corona. Jenazah Wardi baru dievakuasi setelah petugas Polsek Kemalang dan Puskesmas Kemalang datang ke lokasi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, Wardi awalnya mengambil muatan berupa batu belah di Kali Woro, Kemalang. Setelah itu, Wardi hendak turun dari lereng Gunung Merapi.

Petani Jombor Sukoharjo Positif Covid-19 Sempat Perbaiki Rumah Tak Pakai Masker

Di tengah perjalanan, sesampainya di Buludadi, Desa Sidorejo, Wardi itu sempat menghentikan truknya. Sopir truk itu turun dari kendaraannya sambil muntah-muntah sebelum akhirnya meninggal dunia di wilayah Klaten tersebut.

Kejadian itu sempat diketahui salah seorang pencari rumput di Sidorejo. Dalam sekejap, kabar tersebut langsung beredar di kawasan Sidorejo. Pemerintah Desa (Pemdes) Sidorejo kemudian melaporkan hal tersebut ke Polsek Kemalang dan Puskesmas Kemalang.

Sebelum didatangi petugas dari polsek dan puskesmas, warga tak berani mendekati sopir truk yang meninggal tersebut. Hal itu terkait upaya kehati-hatian di tengah pandemi Covid-19.

Bawaslu Solo Tegaskan Tak Akan Istimewakan Gibran di Pilkada 2020

“Sopir truk itu diduga kecapekan. Saat turun dari truk, sempat muntah-muntah. Sopir truk ini sudah memiliki riwayat penyakit gula dan asam urat sejak lama,” kata Kapolsek Kemalang, AKP Edy Prasetyo, mewakili Kapolres Klaten, AKBP Edy Suranta Sitepu, kepada Solopos.com, Jumat (3/7/2020).

AKP Edy Prasetyo mengakui tak banyak orang yang mau mendekati tempat sopir truk yang meninggal di Klaten itu. Hal itu lantaran muncul kekhawatiran meninggalnya sopir truk asal Sukoharjo itu terkait virus corona.

Protokol Pencegahan Covid-19

Evakuasi sopir truk yang meninggal dunia itu juga dilakukan petugas dengan memperhatikan protokol pencegahan Covid-19. Petugas yang mengevakuasi menggunakan alat pelindung diri (APD) secara lengkap.

Laporan Belum Dicabut, Proses Hukum Kasus Kecelakaan SPBU Bhayangkara Solo Berlanjut

"Ini untuk pencegahan saja. Soalnya, suasananya masih seperti ini [di tengah pandemi Covid-19]. Jenazah langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat Soeradji Tirtonegoro [RSST] Klaten,” katanya.

Hal senada dijelaskan Pejabat Sementara (PJs) Sekretaris Desa (Sekdes) Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Sri Widagdo. Sopir truk asal Sukoharjo itu meninggal dunia di lokasi kejadian di desanya di Klaten.

Sri Widagdo mengatakan setelah mengambil batu belah, sopir truk itu meninggalkan Kali Woro. Baru mencapai jarak dua kilometer dari Kali Woro, sopir truk itu meminggirkan kendaraannya di jalan lalu turun dan muntah-muntah.

Achmad Purnomo Mundur Jadi Alasan Pengurus PDIP Pajang Solo Beralih Dukung Gibran

Sekitar 10 menit di lokasi itu, sopir truk langsung meninggal dunia. Usia sopir truk itu berkisar 50 tahun.

"Warga memang tak berani mendekat karena situasinya seperti ini [di tengah pandemi Covid-19]. Warga memilih jaga jarak, 5 meter-10 meter dari posisi sopir truk itu. Petugas yang mengevakuasi juga mengenakan APD lengkap,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya