SOLOPOS.COM - Sopir angkot di Semarang, Rusmadi, saat memeriksa mobilnya. (suara.com)

Solopos.com, SEMARANG – Seorang sopir angkutan umum perkotaan atau angkot di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) selalu menggratiskan tarif kepada penumpangnya pada hari Jumat.

Bahkan, tak hanya mendapat layanan transportasi secara gratis. Penumpang yang menggunakan jasa angkotnya kerap mendapat nasi dalam kemasan kotak secara cuma-cuma.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

Hal ini dilakukan pria yang bernama Rusmadi itu sejak lima tahun terakhir. Ia pun mengaku kebiasaan untuk berbagi kepada sesama setiap hari Jumat itu tak membuatnya rugi.

Baca juga: Kisah Inspiratif Pedagang Sayur, Anak Kuliah S2 dan Jadi Imam Masjid di AS

“Tahun pertama awalnya tiap hari Jumat Kliwon atau sebulan sekali. Tapi, setelah dipikir-pikir sebulan itu kelamaan. Akhirnya, empat tahun terakhir ini menjadi sepekan sekali,” ujar warga Jalan Taman Sri Widodo Utara RT 007/RW 001, Purwoyoso, Ngaliyan, Kota Semarang itu, dikutip dari suara.com, Jumat (8/10/2021).

Rusmadi tak hanya menggratiskan penumpang yang naik angkotnya pada hari jumat. Sopir angkot di Kota Semarang itu juga tak pernah memungut tarif kepada penumpang berkebutuhan khusus, atau penyandang disabilitas.

Ia mengaku aksi berbagi kepada sesama itu dilakukan demi memenuhi wasiat dari almarhum istrinya. Sebelum meninggal dunia, istrinya meminta agar sepekan sekali dirinya memberikan layanan gratis kepada penumpang.

Permintaan almarhum istri ini pun didukung oleh sang anak. Putri Rusmadi juga meminta sang ayah memberikan layanan gratis kepada penumpang setiap hari Jumat.

“Istri saya selalu mendukung apa yang saya lakukan, anak juga,” tuturnya.

Berkah

Meski sudah melakukan gerakan sosial selama lima tahun, Rusmadi mengaku tak pernah rugi. Menurutnya, rezeki sudah diatur oleh Tuhan. “Kami tak hanya mencari rezeki, tapi juga berkah dari Tuhan,” ucapnya.

Menurutnya, penumpang angkot merupakan warga kelas menengah ke bawah seperti pekerja pabrik, pedagang keliling, buruh dan lainnya.

Baca jugaGawat! Stok Vaksin DPT di Semarang Kosong

Dengan layanan gratis itu, para penumpangnya mengaku senang. Bahkan, ada yang segan dan tetap membayar tarif naik angkot Rusmadi.

“Mereka takut saya rugi, tapi dengan sekuat hati saya tolak. Itu sudah rezeki mereka,” katanya.

Rusmadi mengaku dalam sehari bisa rata-rata bisa meraih pendapatan sekitar Rp250.000. Ia tak perlu mengejar setoran karena angkot itu merupakan milik pribadi, hasil dari tabungan dan kredit.

“Manfaat paling penting yang diperoleh adalah ketenangan hati,” ujarnya.

Rusmadi mengaku puas jika penumpangnya merasa senang dengan pelayanannya. Perasaan itulah yang sebelumnya tak pernah dirasakan Rusmadi sejak menjadi sopir angkot di Semarang pada 1982.
Perbuatan Rusmadi ini pun menarik perhatian banyak kalangan. Bahkan aksi berbagi Rusmadi ini sempat viral di media sosial Instagram setelah dibagikan akun @portalsemarang, beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya