SOLOPOS.COM - Anak-anak bersama orang tuanya memakai topi payung untuk melindungi diri dari sengatan matahari saat berjalan melintasi jalur pedestrian di Jl. Ir. H. Juanda, Pucangsawit, Jebres, Solo, Kamis (22/4/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO -- Wilayah Soloraya memasuki masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau atau pancaroba. Kondisi cuaca diprediksi kondusif untuk beberapa hari ke depan, tapi masyarakat diminta tetap waspada terhadap cuaca ekstrem.

Koordinator Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Ahmad Yani, Giyarto, menjelaskan wilayah Sragen, Karanganyar, dan Wonogiri bagian timur memasuki musim kemarau pada pekan kedua Mei 2021. Sedangkan wilayah lain di Soloraya mulai memasuki musim kemarau pada pekan ketiga Mei.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Ngaku Jarang Masak untuk Ganjar Pranowo, Ini Pembelaan Siti Atikoh

“Secara umum kondisi cuaca yang akan terjadi di wilayah Soloraya adalah pagi sampai siang hari dominasi cerah hingga berawan. Potensi hujan terjadi antara sore hingga awal malam hari,” kata dia kepada Solopos.com melalui sambungan telepon, Kamis (22/4/2021).

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut dia, cuaca wilayah Soloraya yang sudah memasuki masa pancaroba diprediksi kondusif sampai beberapa hari ke depan. Namun, masyarakat perlu waspada selama masa peralihan musim karena bisa terjadi puting beliung dan hujan es.

“Waspada apabila terjadi perubahan temperatur 5 derajat celsius pukul 07.00 WIB sampai pukul 10.00 WIB, angin kalem, cuaca panas pada siang hari, dan muncul awan berbentuk bunga kol pada siang,” ungkapnya.

Giyarto mengatakan kondisi siklon bumi bagian utara dari ekuator menyebabkan kondisi wilayah Jawa Tengah (Jateng) kering karena terdampak siklon tropis secara tidak langsung. Wilayah Jateng secara umum lebih kering dan panas.

“Akan tetapi memang perlu diwaspadai di wilayah Jawa Tengah pegunungan tengah-utara seperti Pekalongan, Banjarnegara, Pemalang bagian selatan, Slawi, hingga Purbalingga. Ada potensi hujan lebih berserta angin hingga puting beliung lebih tinggi dibandingkan daerah lain,” paparnya.

Potensi Hujan

Menurut dia, prediksi musim kemarau akan berlangsung normal. Selama musim kemarau, masih ada potensi hujan ringan.

Plt Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo, Indradi, mengimbau masyarakat untuk selalu mengikuti informasi terkait kebencanaan melalui situs resmi BMKG atau Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Baca Juga: Lagi, Pemkot Madiun Perpanjang PPKM Skala Mikro Hingga 3 Mei

“Alhamdulillah di Kota Solo sampai hari ini tidak ada bencana selain bencana Covid-19. Ada [yang sering terjadi] pohon tumbang akibat kondisi cuaca dan kondisi pohon yang sudah lapuk,” kata dia.

Menurut dia, masyarakat Kota Solo memiliki kesadaran untuk mengambil peran dalam mitigasi bencana maupun penanggulangan bencana. Dia mengapresiasi sukarelawan dan petugas instansi terkait dalam mengatasi kejadian, antara lain pohon tumbang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya