SOLOPOS.COM - Harian Solopos edisi Jumat (3/2/2023).

Solopos.com, SOLO — Maraknya kabar penculikan anak yang menyebar lewat media sosial dan media aplikasi percakapan dalam beberapa waktu terakhir memicu ketakutan masyarakat.

Hal ini bisa berdampak negatif bagi masyarakat itu sendiri Kriminolog Universitas Indonesia (UI), Yogo Tri Hendiarto, menekankan pentingnya kerja sama semua pihak untuk menciptakan rasa aman dan nyaman masyarakat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satunya dengan tidak membagikan informasi tentang penculikan anak. Sebab seringkali informasi kejadian penculikan itu merupakan kejadian yang sama di suatu daerah, atau informasi yang tidak benar atau hoaks.

“Masyarakat jangan mudah membagikan info-info penculikan,” ungkap dia saat dihubungi Espos, Kamis (2/2/2023) sore. Yogo menjelaskan, maraknya berita atau informasi penculikan yang beredar bisa memicu rasa fear of crime secara massal atau ketakutan berlebihan dan menyebar atas kejahatan itu.

Ekspedisi Mudik 2024

Dia juga berpesan kepada media massa agar bijak dan cerdas saat memberitakan penculikan. “Jadi seakan-akan kejadian itu akan menimpa tempatnya. Padahal tidak semua memberikan gambaran sebenarnya dari kejahatan yang terjadi,” ujar dia. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Jumat (3/2/2023).

Harga MinyaKita Naik, Warga Bingung

SOLO — Minyak goreng subsidi merk MinyaKita belakangan sulit didapat di berbagai daerah. Hal ini membuat harga beranjak naik, sementara konsumen bingung dan terpaksa beralih ke merk lain yang lebih mahal.

Langkanya MinyaKita diungkapkan Kepala Pasar Legi Solo, Nur Rahmadi, saat dihubungi Espos, Kamis (2/2/2023). Konsumen beralih ke minyak goreng dengan merk lain. “Yang laku yang premium, istilahnya pangsa pasarnya beda. Tapi itu ranahnya distributor bukan ranah kami, kami hanya memantau saja,” ujar Nur. Kelangkaan minyak goreng menurut dia hanya terjadi pada minyak goreng MinyaKita, tidak terjadi pada merek minyak goreng lainnya, seperti Bimoli, Fortune, Fitri, dan lain-lain.

“Kalau terkait stok di pasar memang tidak berpengaruh, karena masih ada pilihan lain. Konsumen yang fanatik merk, itu kan [MinyaKita] memang bersubsidi,” terang Nur. Kelangkaan serupa juga diakui Kepala Pasar Nusukan Solo, Giyarto. “Ada [kelangkaan], hilang dari pasar,” terang Giyarto. Kebingungan dirasakan kalangan konsumen seperti sejumlah warga di Boyolali.

Mereka heran melihat harga Minyakita tak sesuai dengan label harga eceran tertinggi (HET) yang tertera di kemasan. Pada kemasan Minyakita baik botol atau plastik, terlihat keterangan HET R14.000 per liter.

Warga Cepogo, Marsih, mengaku kali terakhir membeli MinyaKita sekitar sepekan yang lalu dengan Rp16.500 per liter. “Enggak tahu kok naik terus, dulu padahal R14.000 per liter, terus juga di kemasannya itu juga masih tertulis Rp14.000 tapi harganya juga naik,” ujarnya kepada Espos. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Jumat (3/2/2023).

Industri Makan Minum Bertumbuh

JAKARTA — Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi), Adhi S. Lukman, mengungkapkan pertumbuhan industri makanan dan minuman (mamin) bisa menyentuh 5% pada 2023. Angka itu mash lebih kecil dibandingkan pencapaian sebelum pandemi Covid- 19 yang mencapai 7%-9%.

Mengutip laman kemenperin.go.id yang diakses Rabu (1/2/2023), kinerja industri makanan dan minuman tetap moncer selama 2022 meski perekonomian dunia sempat terpuruk karena dihantam pandemi dan ketidakpastian global.

Industri makanan dan minuman mampu tumbuh 3,57% (yoy) dan mencatatkan diri sebagai subsektor dengan kontribusi terbesar terhadap PDB industri pengolahan nonmigas pada triwulan-IlI tahun 2022, yaitu sebesar 38,69%.

“Kinerja industri makanan dan minuman yang baik tidak lepas dari peran serta pelaku industri di subsektor ini yang telah bekerja keras menjaga pertumbuhan industri sehingga dapat tumbuh positif meski pada saat pandemi,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Senin (5/12/2022).

Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk terus mendorong daya saing industri makanan dan minuman di Tanah Air, di antaranya dengan memacu penerapan industri 4.0. untuk subsektor manufaktur tersebut. Selengkapnya di halaman Ekonomi-Bisnis Harian Solopos edisi Jumat (3/2/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya