SOLOPOS.COM - Harian Solopos edisi Kamis (19/5/2022).

Solopos.com, SOLO — Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang pelonggaran penggunaan masker di area terbuka mulai berlaku, Rabu (18/5/2022). Warga diminta tak euforia lepas masker. Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meminta warga tak tergesa-gesa melepas masker.

Dia meminta warga menunggu instruksi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. “Intinya di sini pakai masker dulu lah ya. Meskipun kasusnya hampir tidak ada. Kita tetap waspada dulu. Kalau ada instruksi, kami mengikuti,”kata dia kepada wartawan di sela-sela Road to G-20: Investment Forum di Hotel Alila Solo, Rabu (18/5/2022).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Wali Kota Solo itu juga menanggapi secara spesifik pentingnya warga mash menggunakan masker di area terbuka. Dia menyinggung soal beberapa agenda pertandingan sepak bola hingga pertunjukan musik, seperti Dream Theater yang dikuti dengan penjualan tiket 10.000 buah.

Gibran berharap pencegahan lonjakan kasus Covid-19 bisa dicegah agar tingkat kasus tetap rendah. “Yo nek iso [ya kalau bisa] pakai masker lah. Apalagi kerumunan seperti ini. Atau outdoor kerumunan tetap pakai masker kalau bisa ya,” ujarnya. Bahkan untuk memotivasi warga tetap menggunakan masker, Gibran melontarkan candaan.

“Ya membuat ganteng. Meningkatkan level kegantengan 20 persen,” tambahnya. Kondisi kasus Covid-19 Kota Solo, lanjut dia, sangat baik namun semua pihak tidak boleh lengah dengan cara tetap memakai masker dan mengikuti vaksinasi Covid-19. Khususnya vaksin penguat atau booster. Capaian vaksin penguat sekitar 50 persen di Solo, pekan ini.

Baca juga: Tunggu SE Wali Kota, Satpol PP Solo Minta Warga Tetap Pakai Masker

“Untuk layanan vaksin kami tingkatkan dengan tempt terbuka lebar, sampai malam dan tersedia di semua tempat,” paparnya. Gibran memastikan tak ada zona oranye apalagi merah selama sebulan terakhir di Kota Solo. Meskipun demikian, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Solo masih tertahan di Level 1. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Kamis (19/5/2022).

Demokrasi Menurun 9 Tahun Terakhir

JAKARTA — Indonesia disebut mengalami kemerosotan demokrasi dalam sembilan tahun terakhir. Kemerosotan demokrasi itu dinilai dari skor kebebasan sipil dan hak politik.

Hal itu sebagaimana disampaikan pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saiful Mujani, dalam acara Demokrasi Makin Mundur Refleksi 24 Tahun Reformasi yang disiarkan melalui YouTube SMRC TV, Selasa (17/5/2022). Saiful merujuk data Freedom House dari 2013-2022.

“Data Freedom House dari 2013 sampai 2022 menunjukkan skor demokrasi Indonesia mengalami kemunduran dari 65 pada 2013 menjadi 59 pada 2022,” kata dia. Freedom House, lanjut Saiful, melakukan studi secara rutin mengenai kebebasan.

Baca juga: Makin Buruk! Demokrasi Indonesia Merosot pada 9 Tahun Terakhir

Studi ini meminta sejumlah ahli atau orang, yang mengerti politik indonesia untuk melakukan checklist item-item yang menjadi indikator dari demokrasi, apakah kondisinya membaik atau memburuk. “Kami kelasnya kurang lebih sama dengan India yang sudah puluhan tahun mengalami demokrasi,” kata Saiful dalam siaran persnya.

Dia menjelaskan studi yang dilakukan Freedom House mengukur kondisi demokrasi dengan melihat aspek kebebasan. Menurut dia, tak terbayangkan ada demokrasi tanpa kebebasan.

Dasar dan sistem demokrasi adalah kebebasan. Karena itu, kebebasan di seluruh negara menjadi fokus perhatian Freedom House. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Kamis (19/5/2022).

Kemacetan Bayangi Akhir 2022

SOLO — Komisi III DPRD Solo menqqelar rapat kerja dengan Dinas Perhubungan Solo, DPUPR Solo, dan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Wilayah Jateng/Jogja. Ketiganya membahas rencana pembongkaran dan penggantian Jembatan Jurug, Selasa (17/5/2022).

Muncul dalam pertemuan itu kekhawatiran kemacetan parah di Solo karena pembangunan Jembatan Jurug, bersamaan dengan pembangunan Jembatan Mojo maupun rel layang Joglo. Dalam pembahasan Selasa lalu, hadir pimpinan PT Baja Liga Utama selaku kontraktor pelaksana proyek penggantian Jembatan Jurug.

Baca juga: Pembongkaran Jembatan Jurug Bikin Macet, Pemkot Solo Pusing Cari Solusi

Jembatan Jurug akan ditutup untuk keperluan pembongkaran dan perbaikan pada 23 Juli 2022 sampai 23 September 2023. Ketua Komisi III DPRD Solo, Y.F Sukasno, seusai rapat menjelaskan Jembatan Jurug yang akan dibongkar dan diperbaiki berada di tengah atau jembatan B. Untuk jembatan Jurug A di sisi utara juga akan ditutup, tapi tidak diperbaiki.

“Jembatan Jurug A ditutup jagani supaya tidak dipakai lewat karena kan jembatan heritage. Tapi, Jembatan Jurug A ini tidak diperbaiki. Yang akan ditutup untuk perbaikan itu Jembatan Jurug B, nanti diganti jembatan baru,” terang dia. Selengkapnya di halaman Soloraya Harian Solopos edisi Kamis (19/5/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya