SOLOPOS.COM - Harian Solopos edisi Senin (26/12/2022).

Solopos.com, SRAGEN — Hari Raya Natal selalu disambut dan dirayakan dengan meriah. Keceriaan ini tampak dalam peringatan Natal di berbagai daerah di Soloraya. Salah satunya di Sragen. Umat Gereja Kristen Jawa Sragen menggelar pertunjukan guyon maton mengiringi kebaktian Natal pada Minggu (25/12/2022).

Guyon maton atau drama komedi tersebut menampilkan cerita keluarga yang terdampak pandemi Covid-19. “Kami sudah mempersiapkan guyon maton dengan judul Golek Dalan Liya. Itu sesuai dengan tema yang diangkat Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia [PGI] dan juga Konferensi Wali Gereja di Indonesia [KWI].

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Artinya lakon yang disajikan untuk mengajarkan dalam kehidupan itu terus berjuang, karena segala sesuatu itu tidak gratis, segala sesuatu harus dicapai harus dengan usaha,” terang Pendeta Yemima Widi Nurani, saat ditemui Espos sebelum pertunjukan.

“Ada lima karakter, yaitu Biyung Cangik, Mbakyu Limbuk, Mas Gondes suaminya Limbuk, kemudian Mbakyu Gendhuk, kemudian saya sebagai Sebloh. Jadi untuk karakter yang paling bijaksana itu Sebloh, sekalipun yang paling ragil [bungsu], tetapi sering memberikan nasihat kepada kakak-kakaknya,” tambah Pendeta Yemima.

Singkat cerita, pasangan Gondes-Limbuk sedang dilanda masalah karena pandemi.nGondes kena pemutusan hubungan kerja (PHK), padahal kebutuhan dan tuntutan hidup semakin meningkat dan harus dipenuhi.

Baca juga: Mengintip Gereja Tertua di Solo, Sudah Berusia Ratusan Tahun 

Walaupun suaminya sudah berupaya keras, namun Limbuk merasa upaya Gondes belum sesuai apa yang dinginkan dan belum cukup. “Sehingga terjadi kesalahpahaman yang mengakibatkan Gondes sebagai laki-laki tersinggung, karena sudah berupaya untuk bertanggung jawab, dan akhirnya pelariannya ke minum,” lanjut Pendeta Yemima.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Limbuk kembali ke Biyung Cangik, rumah ibunya, kemudian sebagai saudara, ada upaya untuk mengembalikan keadaan kembali dengan upaya rekonsiliasi yang dilakukan saudaranya, untuk tidak bercerai. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Senin (26/12/2022).

Pilih Hati Lapang atau Hati Membatu

SOLO — Konflik kembali pecah antara sejumlah pihak di Keraton Kasunanan Surakarta, Jumat (23/12/2022) malam. Hal ini memicu keprihatinan berbagai pihak yang menyayangkan hal tersebut, sekaligus melontarkan saran agar kondisi itu bisa segera diselesaikan.

Pemerhati sejarah dan budaya Kota Solo, Tundjung W. Sutirto, ikut urun rembug agar konflik menahun yang terjadi di Keraton Solo bisa segera berakhir. Saat dimintai tanggapan oleh Solopos, Minggu (25/12/2022) petang, dia menekankan pentingnya seluruh kerabat Keraton Solo atau “darah dalem” untuk mau membuka hati mereka.

“Yang paling mendasar, semua darahdalem harus membuka hati. Harus ada kesadaran untuk melonggarkan hati, karena isyaratnya, ahli waris Keraton adalah anak cucu Ki Ageng Selo. Para ratu Mataram adalah anak cucu Ki Ageng Selo,” ujarnya.

Baca juga: Konflik Keraton Solo, Budayawan: Semua Darah Dalem Harus Mau Longgarkan Hati

Tundjung mengatakan harus tepat dalam memaknai isyarat atau perlambang tersebut. Dalam bahasa Jawa, dia menjelaskan, selo bisa berarti longgar atau lapang. Namun kata yang sama dalam bahasa Jawa juga bisa diartikan watu atau batu. “Tinggal pilih, longgar hatinya atau membatu hati dan sikapnya,” pesan dia.

Tundjung juga mengingatkan Keraton Solo merupakan living heritage atau warisan budaya dan sejarah yang hidup. Keberadaan Keraton Solo menurut dia masih sangat penting untuk saat ini dan masa mendatang. Keraton Solo menurut dia merupakan reservoir kebudayaan atau sumber dan pusat penampungan kebudayaan. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Senin (26/12/2022).

Kemurahan Hati MBZ untuk Solo

SOLO — Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, Minggu (25/12/2022) bertolak ke Abu Dhabi Uni Emirat Arab (UEA). Mewakili Solo, Gibran akan menerima hibah dari Presiden UEA Sheikh Mohammed bin Zayed (MBZ) ratusan ribu dolar AS.

Dana itu akan digunakan untuk menata kota terutama menghapus kawasan kumuh. Gibran berangkat bersama istrinya, Selvi Ananda, untuk memenuhi undangan dari Presiden UEA Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan. Gibran juga menegaskan kunjungan tersebut bukan untuk berlibur.

Dalam acara peluncuran buku di Taman Pracima, Pura Mangkunegaran, Jumat (23/12/2022) malam, Gibran mengungkapkan rencananya untuk ke UEA dalam rangka menerima hibah.

Baca juga: Dibantu UEA, Wali Kota Gibran Targetkan Kampung Kumuh Solo Hilang 2 Tahun Lagi

Sebelumnya, pemerintah UEA mendanai pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed serta Islamic Center untuk Kota Solo. Nilai dana hibah yang akan diterima Solo itu terbilang fantastis. Tapi dia mewanti-wanti awak media agar jangan dulu menyebut nominal tersebut. Gibran berpesan agar awak media menulis angka dana hibah tahun depan.

Tahun ngarep ya nulise. Iki tak tandatangani sik, mulih bawa duitnya [Tahun depan ya menulisnya. Ini saya tanda tangani dulu, pulang bawa uangnya],” ungkap dia. Gibran hanya member gambaran singkat senilai jutaan dolar AS. Bila dikonversi ke rupiah mengacu nilai dolar AS saat ini, dana hibah itu kemungkinan mencapai ratusan miliar rupiah. Selengkapnya di halaman Soloraya Harian Solopos edisi Senin (26/12/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya