SOLOPOS.COM - Harian Solopos edisi Rabu (27/7/2022).

Solopos.com, SOLO — Kontingen ASEAN Para Games (APG) 2022 mulai berdatangan di Bandara Internasional Adi Soemarmo, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (26/7/2022). Tarian merak dan gamelan Jawa menyambut kedatangan mereka di bandara tersebut.

Kontingen Myanmar tiba lebih dulu. Selanjutnya, kontingen Filipina, Malaysia, Vietnam, Thailand, Kamboja, dan Timor Leste. Selain menikmati sambutan musik khas lokal dan tarian, kontingen (khusus yang menggunakan kursi roda) difasilitasi jalur khusus.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seperti kontingen dari rombongan Filipina. Salah satu atlet asal Filipina yang merupa kan pengguna kursi roda, Agustina Bantiloc, 53, memuji akses kursi roda yang disediakan Bandara Adi Soemarmo Boyolali.

“Bandara ini sangat disabled friendly, jadi sangat aksesibel,” kata atlet panahan tersebut saat berbincang dengan Solopos seusai tiba di Bandara Adi Soemarmo, Selasa siang. la mengaku tak kesulitan untuk menggunakan kursi rodanya di area Bandara Adi Soemarmo. Selain itu, Agustina juga memuji orang orang yang menyambutnya setiba di bandara.

“Orang-orangnya juga approachable dan helpful,” ungkap dia. Atlet panahan tersebut mengaku terkesima dengan orang-orang Indonesia yang berada di sekitarnya. Lebih lanjut, ia mengungkapkan Filipina mengirimkan sembilan atlet panahan untuk berkompetisi di Asean Para Games 2022 di Solo.

Baca juga: Welcome! 1.279 Atlet ASEAN Para Games Tiba di Bandara Adi Soemarmo

“Kami siap berkompetisi dan telah menviapkan diri selama dua tahun. Untuk target tentu saja menang,” kata dia. Lebih lanjut, Agustina mengungkapkan tak hanya ingin berkompetisi, ia juga ingin mencoba makanan-makanan pedas yang ada di Indonesia. la menilai Filipina dan Indonesia memilki cita rasa makanan pedas yang sama.

“Belum tahu makanan yang ingin saya coba, tapi yang jelas saya ingin makan makanan Indonesia yang pedas untuk pengalaman saja,” kata dia. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Rabu (27/7/2022).

Gibran Minta Maaf, Perintahkan Blacklist

SOLO — Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menyampaikan permohonan maaf atas insiden tawuran kelompok pendukung Persis Solo di Kota Jogja, Senin (25/7/2022). Gibran, dalam pernyataan pada Selasa (26/7/2022), menyatakan bertanggungjawab atas kerusakan dari insiden itu.

“Yang jelas saya memohon maaf untuk warga Jogja yang kemarin merasa tidak nyaman atas kejadian ini. Saya bertanggungjawab penuh apabila ada kerusakan kerusakan atau hal-hal lain-lainnya,” kata dia ditemui di Bali Kota Solo, Selasa (26/7/2022).

Wali Kota Solo mengatakan bentuk tanpgung jawab termasuk biaya pengobatan bagi korban yang mengalami luka-luka. Dia telah berkoordinasi dengan manajemen Persis Solo termasuk dengan salah satu owner Persis Solo, Kevin Nugroho, Gibran mengatakan tanggung jawab yang dia maksud termasuk terhadap kerusakan tempat seperti warung.

Baca juga: Wali Kota Solo Minta Maaf Akibat Suporter Persis Bentrok, Bikin Malu?

“Kemarin sudah kami identifikasi ada beberapa tempat warung juga ada kerusakan kecil meniadi tanggung jawab kami,” jelasnya. Gibran mengatakan akan menemui kepala daerah setempat lebih dulu.

Dia juga menjelaskan idealnya rombongan suporter tak melewati rute tersebut, rute insiden bentrok yakni kawasan Tugu, Jogja. Sebagai informasi, suporter yang berangkat mendukung Persis Solo menghadapi pertandingan pembuka Liga 1 kontra Dewa United di Stadion Moch, Soebroto, Magelang, Jawa Tengah. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Rabu (27/7/2022).

Sebelum Konflik Usai Tak Ada Revitalisasi

SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menunggu kasus sengketa lahan di kawasan Sriwedari rampung sebelum memulai proses revitalisasi di tempat itu.

Hal tersebut disampaikan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka ketika dikonfirmasi wartawan di Balai Kota Solo, Selasa (27/7/2022) setelah adanya permintaan dari Forum Komunitas Sriwedari kepada Pemkot Solo untuk segera merealisasikan rencana revitalisasi.

Baca juga: Gibran: Revitalisasi Taman Sriwedari Solo Tunggu Sengketa Rampung

Sebab, rencana itu sudah muncul jauh-jauh hari. Wali Kota Solo belum mau menjawab apakah rencana revitalisasi dilakukan pada tahun depan atau kapan. “Kasus sengketa rampung, detik ini tak revitalisasi isa. Nunggu sik, nunggu proses hukume iki lo,” kata dia.

Ditanya bagaimana mengenai proses hukum Taman Sriwedari Solo, Wali Kota Solo menjelaskan prosesnya masih panjang. “Masih panjang ini, prosesnya kami saja hasilnya. Kami tertib,” kata dia. Selengkapnya di halaman Soloraya Harian Solopos edisi Rabu (27/7/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya