SOLOPOS.COM - Solopos edisi hari ini, Sabtu (18/12/2021). (Dok.Solopos)

Solopos.com, SOLO —Dengan masuknya Covid-19 varian Omicron di Indonesia, berikut ini respons Pemerintah daerah yang ada di Soloraya.

Harian Solopos edisi Sabtu (18/12/2021) mengusung headline terkait respons Pemda di beberapa wilayah di Soloraya terkait masuknya Covid-19 varian Omicron di Indonesia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Soloraya Respons Omicron

Pemerintah daerah menerapkan beragam upaya mengurangi risiko penularan Covid-19 menyusul temuan kasus pertama varian Omicron pekan ini. Ada yang menerapkan pelarangan atau pembatasan, ada pula yang mengandalkan vaksinasi.

Baca Juga:  Deretan Kuliner Porsi Jumbo di Soloraya, Kamu Pernah Coba?

Temuan kasus varian Omicron (B.1.1.529) yang sudah terdeteksi di Indonesia membuat Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, berupaya mempercepat vaksinasi. Kendati dikabarkan lebih cepat menular dibandingkan varian Delta, vaksinasi disebut efektif mencegah perburukan kesakitan akibat virus terssebut.

Karena itu, vaksinasi anak berusia 6-11 tahun yang semula dijadwalkan pada 24 Desember 2021 dimajukan menjadi 21 Desember 2021. Kick off vaksinasi anak itu bakal berlangsung berbarengan di puluhan sekolah. Gibran memastikan stok vaksin aman hingga program itu rampung. Sesaran 57.000-an siswa ditarget selesai dua bulan ke depan.

Baca Juga:  Biar Gak Itu-itu Aja, Ini Ada Ide Kado Natal untuk Keluarga

Masih di halaman depan, Harian Solopos menyajikan headline terkait dispensasi karantina versus pengetatan yang dilakukan.

Dispensasi Karantina Versus Pengetatan

Kebijakan dispensasi karantina bagi pejabat kian dipertanyakan. Padahal, Wapres Ma’ruf Amin telah meminta pengetatan pintu masuk Indonesia menyusul kasus pertama varian Omicron (B.1.1.529).

Ketentuan dispensasi bagi pejabat eselln 21 yang melakukan perjalanan dinas dinilai tidak konsisten dengan pencegahan penularan varian itu.

Baca Juga: Ini Dia Istri Ustaz Yusuf Mansur yang Jarang Tersorot Kamera

Koalisi Masyarakat Sipil untuk Keadilan Kesehatan Masyarakat juga menilai ketentuan dispensasi itu diskriminatif dan dapat membahayakan kesehatan masyarakat.

Sementara di halaman Soloraya, Harian Solopos menyajikan headline terkait kesiapan pembangunan sentra industri kecil dan menengah (IKM) yang berlokasi di Gilingan, Solo.

Baca Juga:  Ada Pohon di Sukoharjo Dipercaya Bisa Datangkan Jodoh, di Mana?

Perajin Harus Lolos Kurasi

Lelang pembangunan Sentra IKM Gilingan bakal dimulai pada akhir Januari 2022. Selanjutnya, proyek Rp50-an miliar itu akan berlangsung selama hampir satu tahun dan ditargeet rampung pada akhir tahun depan.

Sumber anggaran dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Perindustrian Sektor Industri Kecil dan Menengah. Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disnakerperin) Kota Solo, Agus Sutrisno, mengatakan IKM Gilingan nantinya menampung pedagang yang lolos kurasi atau sudah naik kelas.

Sementara, pedagang lainnya bakal ditempatkan di pasar mebel baru yang rencananya berlokasi di eks Bong Mojo, Kecamatan Jebres. Detail engineering desgin (DED) Sentra IKM Gilingan masih terus dimatangkan.

Baca Juga: Tak Ingin Lukai Istri, Puspo Wardoyo Sebut Poligami dengan Pindah Tugas

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya