SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Senin, 13 Oktober 2014

Solopos.com, SOLO – Seleksi CPNS 2014 jadi berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Senin (13/10/2014). Diberitakan Ombudsman Perwakilan DIY-Jateng bagian Selatan mengaku panen aduan dari warga Solo terkait mekanisme pendaftaran seleksi CPNS 2014.

Kabar lain, Para pedagang yang berjualan di kawasan wisata Grojogan Sewu, Tawangmangu, Karanganyar, berharap tempat tersebut tidak disegel. Mereka tidak peduli siapa yang memegang aset asalkan Grojogan Sewu tetap buka dan para pedagang itu masih bisa berjualan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selain itu ada pula berita soal rencana Pemkot Solo yang membidik kawasan tanggul bantaran Sungai Bengawan Solo menjadi alternatif pembangunan jalan lingkar kota.

Simak rangkuman berita Soloraya Harian Umum Solopos edisi Senin, 13 Oktober 2014, berikut;

KEGIATAN PPS: Ajak Masyarakat Teladani Pemenang Nobel Perdamaian

Halte bus Batik Solo Trans (BST) di depan Plasa Sriwedari, Laweyan, Solo, dipenuhi sekitar 25 fi nalis Putra Putri Solo (PPS), Minggu (12/10) pagi. Salah satu putri Solo itu mengenakan topeng sesosok perempuan, yang tidak lain adalah Malala Yousafzai, siswi asal Mingora, Pakistan, penerima Nobel Perdamaian.

Dengan mengenakan topeng itu, para finalis PPS berjalan mendekati para pengunjung car free day (CFD) di Jl. Slamet Riyadi. Mereka mengajak para pengunjung untuk meneladani dan menyosialisasikan sosok rendah hati yang memikat dunia itu. Aksi itu ternyata mampu mengundang pengunjung untuk mendekat dan mendengarkan penjelasan para finalis PPS tentang tokoh fenomenal itu.

“Malala sosok perempuan yang gigih memperjuangkan hak-hak manusia. Kami ingin menjadi orang yang meneladani kebaikannya,” ujar salah satu fi nalis PPS, Rizqa Zuhra, 18, kepada Espos, Minggu.Dia mengaku sedikit tahu tentang cerita Malala.

SELEKSI CPNS 2014: Ombudsman Panen Aduan Warga Solo

Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan DIY-Jawa Tengah bagian Selatan mengaku panen aduan dari warga Solo terkait mekanisme pendaftaran seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2014.

Puluhan aduan warga Solo masuk ke ORI melalui pesan singkat SMS. Kendati begitu, ORI secara resmi hanya menetapkan 10 aduan karena tidak semua pengadu melampirkan identitas yang valid.

Ketua ORI Perwakilan DIY-Jateng, Budi Mashturi, mengungkapkan dalam aduan itu warga mengungkapkan kekecewaan lantaran mereka tidak bisa berpartisipasi dalam seleksi CPNS. Mereka mengaku terganjal persyaratan administrasi yang sebenarnya sudah mereka penuhi, salah satunya mengenai data e-KTP.

Budi menyebut warga heran saat mengakses pendaftaran online, e-KTP mereka dinyatakan invalid. Padahal mereka mengklaim sudah melakukan perekaman data. Imbasnya, kesempatan mereka untuk mencari peruntungan dalam perekrutan CPNS pun tertutup sudah.

(Baca Juga: ORI DIY Panen Aduan Warga Solo Tentang CASN 2014, Ombudsman Buka Pengaduan Seleksi CPNS Via SMS, Ini Nomornya)

MASALAH KEMACETAN SOLO: Tanggul Bengawan Dibidik Jadi Jalan Lingkar

Pemerintah Kota (Pemkot) Solo membidik kawasan tanggul bantaran Sungai Bengawan Solo menjadi alternatif pembangunan jalan lingkar kota. Hal ini untuk mengurai kemacetan lalu lintas di tengah Kota Bengawan yang kian mengkhawatirkan.

Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo ketika dijumpai Espos akhir pekan lalu mengungkapkan wacana pembangunan jalan lingkar terus digodok secara matang dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Menurut dia, pembangunan jalan lingkar ini mendesak untuk direalisasikan karena jumlah kendaraan yang melintas di Kota Solo sangat tinggi.

Rudy mengatakan kemacetan sering kali terjadi di sejumlah ruas jalan perkotaan. “Semua kendaraan kan melintas di tengah kota. Kendaraan besar juga masih lewat tengah kota itu karena Solo tak punya jalan lingkar,” ujar dia.

Rudy menambahkan banyaknya kendaraan berat yang melintas di tengah kota mengakibatkan jalan menjadi rusak. Diperlukan jalan lingkar yang bisa digunakan sebagai jalur alternative bagi kendaraan bermuatan berat tersebut.

Rudy menilai tanggul Sungai Bengawan Solo pas untuk dijadikan sebagai alternatif pembangunan jalan lingkar. Jalan lingkar ini nantinya dibangun dari kawasan Jurug hingga Jembatan Mojo dengan lebar jalan minimal delapan meter. Panjang jalan, kata Rudy, mencapai sekitar 7,8 kilometer (km).

(Baca Juga: Tanggul Bengawan Solo akan Jadi Jalan Lingkar)

KISRUH KEPEMILIKAN ASET: Pedagang Menentang Penyegelan Grojogan Sewu

Para pedagang yang berjualan di kawasan wisata Grojogan Sewu, Tawangmangu, Karanganyar, berharap tempat tersebut tidak disegel. Mereka tidak peduli siapa yang memegang aset asalkan Grojogan Sewu tetap buka dan para pedagang itu masih bisa berjualan.

Hal tersebut disampaikan Ketua Pedagang Kaki Lima (PKL) Kecamatan Tawangmangu, Kasno. Terkait wacana Bupati Karanganyar yang akan menyegel Grojogan Sewu, dia mengakui tidak mengetahui hal itu. “Saya malah belum mendengar hal itu [wacana penyegelan]. Tapi bagi pedagang, siapa pun yang memegang [Grojogan Sewu], yang penting tetap dibuka dan kami tetap bisa berjualan,” jelas dia saat dihubungi Espos, Sabtu (11/10).



Menurut Kasno, hingga saat ini kawasan objek wisata alam Grojogan Sewu masih menjadi andalan bagi masyarakat setempat untuk menambah penghasilan, salah satunya dengan berdagang. Bahkan melalui kegiatan tersebut, masyarakat setempat juga merasa berperan dalam menambah jumlah pengunjung objek wisata tersebut.

(Baca Juga: DPRD Karanganyar Dukung Penyegelan Grojogan Sewu, Pedagang Khawatirkan Penyegelan Grojogan Sewu, Pengelola Grojogan Sewu Ingatkan Penyegelan akan Rugikan Banyak Pihak)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya