SOLOPOS.COM - Harian Solopos edisi Sabtu-Minggu (28-29/1/2023).

Solopos.com, SOLO — Rasa penasaran para pengunjung pertama Solo Safari betul-betul terjawab saat kebun binatang yang sebelumnya dikenal dengan nama Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) itu dibuka pada Jumat (27/1/2023) pagi.

“Mau lihat binatang, mau lihat binatang,” begitu kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Solo, Dian Rineta, menirukan anak-anak peserta didik dari sejumlah taman kanak-kanak di Kota Solo yang juga diundang mengikuti acara pembukaan.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Dian memuji Solo Safari yang bisa menjadi media pembelajaran secara langsung bagi anak-anak. Keberadaan Solo Safari akan membantu anak-anak untuk belajar mengenal satwa secara langsung. Dinas Pendidikan Kota Solo akan turut berupaya memaksimalkan fasilitas dan wahana di Solo Safari untuk kegiatan anak-anak di luar kelas.

“Kami dorong untuk ke sini. Karena di sini banyak sekali pengenalan anak-anak tentang jenis binatang, berasal dari mana, jadi ini sangat bagus sekali,” ujarnya. Dian menyampaikan harapannya untuk Solo Safari, bilamana pembangunan tahap dua terselesaikan Solo Safari akan menjadi wahana wisata yang sangat menarik.

Soft Opening Solo Safari dilakukan langsung oleh Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. Hadir pula Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa; K.G.P.A.A. Mangkunagoro X, Gusti Putri Mangkunagoro IX, dan sejumlah pejabat lainnya. Masyarakat sudah berkerumun di bagian depan menunggu pembukaan.

Setelah seremoni sederhana yang ditandai pemukulan gong, Wali Kota Gibran dan para pejabat serta tamu undangan berkeliling ke tempat-tempat hewan yang sudah ada. Gibran juga sempat mengikuti atraksi satwa seperti dengan membiarkan seekor burung elang bondol terbang lalu hinggap di tangannya. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Sabtu-Minggu (28-29/1/2023).

Harapan Revitalisasi dari Prabowo

SOLO — Politikus yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyatakan keinginannya membantu revitalisasi bangunan Kavallerie-Artillerie di kompleks Pura Mangkunegaran. Prabowo sebelum in mengunjungi Kota Solo dan sudah dua kali berkunjungan ke Pura Mangkunegaran, yaitu pada Selasa (24/1/2023) dan Rabu (25/1/2023).

Keinginan Prabowo itu diungkapkan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, Rabu. “Pak Prabowo dua kali ke sana [Mangkunegaran], artinya dia mau bantu sesuatu, di Kavallerie, ya ditunggu aja. Nanti Mas Bhre [Mangkunagoro X] ya,” ujar Gibran kepada wartawan seusai acara Groundbreaking Pembangunan Museum Budaya Sains dan Teknologi Bengawan Solo di Pedaringan, Jebres, Solo.

Gibran mengungkapkan Prabowo berencana ingin mengembalikan bangunan Kavallerie-Artillerie Mangkunegaran ke kondisi aslinya. “Beliau ingin mengembalikan ke bentuk asli, kan kandang kuda di situ,” jelas Gibran. Saat disinggung soal pendanaannya, Gibran meminta media untuk menunggu terlebih dahulu.

“Nanti aja, mengko wae [nanti saja] dari Menhan juga ndhak mungkin,” jelasnya. Mengutip dari pariwisatasolo.go.id, gedung di sisi timur Pamedan Mangkunegaran itu mulai dirintis pembangunannya pada 1853 dan akhirnya selesai dibangun pada 1874, tepat pada masa pemerintahaan K.G.P.A.A. Mangkunagoro IV.

Gedung itu dulunya berfungsi sebagai markas Legiun Mangkunegaran, kesatuan militer modern yang dirintis sejak era Mangkunagoro II. Pamedan menjadi lapangan untuk upacara dan latihan para anggota pasukan Legiun Mangkunegaran. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Sabtu-Minggu (28-29/1/2023).

BPR Perlu Berkolaborasi

SOLO — Transformasi besar-besaran terjadi pada sektor keuangan dari konvensional menjadi digital. Disrupsi teknologi informasi juga menuntut bank perkreditan rakyat (BPR) untuk menyesuaikan diri dan konsolidasi menjadi salah satu pilihan jalan keluar.

Disrupsi teknologi informasi sektor keuangan ini didorong oleh perkembangan teknologi dan perubahan ekspektasi konsumen terhadap layanan. Layanan pembiayaan perbankan misalnya, kini harus bersaing dengan kehadiran financial technology alias fintech.

Tantangan persaingan bank konvensional dengan fintech itu salah satunya diakui Direktur Utama BRI, Sunarso, saat rapat dengar pendapat Komisi XI DPR dengan BRI, Selasa (24/1/2023). “Persaingan akan semakin ketat seiring kehadiran pemain non-bank seperti fintech dengan berbagai dinamikanya,” kata Sunarso dalam kesempatan itu, dilansir Bisnis.com. Di sisi lain, banyak bank mengurangi kantor cabang yang mulanya menjadi tempat transaksi antara bank dan nasabah.

Pengurangan itu juga dilakukan terhadap mesin anjungan tunai mandiri (ATM). Fenomena ini diakui Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo, Eko Yunianto. “Saat ini bank umum sudah banyak mengurangi ATM, kantornya. Kami juga menerbitkan Laku Pandai,” kata Eko saat dihubungi Espos, Kamis (26/1/2023). Selengkapnya di halaman Weekend Harian Solopos edisi Sabtu-Minggu (28-29/1/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya