Solopos Hari Ini: Seperti Awal Pandemi

Solopos.com, SOLO — Mengawali pekan Anda, Koran Solopos edisi hari ini, Senin (23/8/2021), hadir dengan sejumlah berita menarik dan aktual. Informasi mengenai peningkatan mobilitas warga mulai terlihat setelah PPKM beberapa kali diperpanjang.

Berikut cupilkan beritanya:

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seperti Awal Pandemi

SOLO-Tawangmangu, Karanganyar, menjadi bukti kekhawatiran. meningkatnya mobilitas masyarakat meskipun pandemi belum berakhir. Google dan World Health Organization (WHO) juga merekam peningkatan mobilitas di Jawa-Bali.

Minggu (22/8/2021), sekitar 300 kendaraan roda dua dan 150 kendaraan roda empat diminta berputar balik lantaran tidak berdomisili Karanganyar. Kapolsek Tawangmangu. AKP Ismugiyanto, menyebutkan sudah tiga pekan ini terlihat peningkatan arus kendaraan. “Sudah tiga pekan ini mulai ada peningkatan arus kendaraan. Jadi memang perlu adanya penyekatan ini untuk antisipasi kerumunan,” kata Kapolsek Tawangmangu, AKP Ismugiyanto, Minggu.

Baca Juga: Pemkot Solo Cek Bangunan Sejumlah Rusunawa, Masih Layak?

Berdasarkan Instruksi Mendagri No. 34/2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4, Level 3, dan Level 2 Covid-19 di Wilayah Jawa dan Bali, seluruh wilayah di kawasan Soloraya berstatus level 4. Artinya, fasilitas umum seperti area publik, taman umum, tempat wisata, dan sejenisnya seharusnya masih ditutup.

WHO dalam laporan situasi eksternal yang terbit pada 18 Agustus 2021 lalu mengkhawatirkan situasi ini. Berdasarkan analisis mobilitas penduduk sepanjang PPKM Level 4 di Jawa dan Bali, WHO memperingatkan risiko peningkatan kembali penularan Covid 19 di tengah masyarakat.

Cuplikan berita menarik lainnya:

Beban Berat dan Ancaman Laten di Pantura

SEMARANG-Fenomena penurunan muka tanah atau land subsidence di pesisir utara Jawa Tengah menjadi ancaman yang nyaris tak terasa tetapi efeknya nyata. Kawasan pesisir bisa tenggelam dan tak bisa diatasi dengan membangun tanggul semata.

Awalnya, masalah tersebut dikonfirmasi oleh pakar geodesi Institut Teknologi Bandung (ITB), Heri Andreas, beberapa waktu lalu. Dia memprediksikan penurunan tanah di kawasan pesisir Jawa Tengah bakal menenggelamkan Semarang, Demak, dan Pekalongan. Bahkan, kata dia, ketiga daerah itu bisa tenggelam sebelum Jakarta.

Sebelumnya, Jakarta disinggung Presiden Amerika Serikat Joe Biden bakal tenggelam 10 tahun ke depan. Kondisi yang sebenarnya sudah berlangsung lama itu kian kritis karena kawasan pantai utara (pantura) Jawa menjadi tulang punggung jalur transportasi dan logistik. Tol Trans- Jawa telah terbentang dan sebagian besar jalumya berada di wilayah utara Jawa. Beban pantura kian berat.

Baca Juga: Rawan Bencana, Sejumlah Wilayah Karanganyar Ini Belum Punya Sistem Peringatan Dini

Penerus Mangkunagoro IX Belum Jelas

SOLO-Penerus Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (K.G.P.A.A.) Mangkunagoro (MN) IX belum jelas. Keluarga belum bersedia memberikan konfirmasi mengenai penggantian tersebut.

Pelaksana Tugas (Plt) Pengageng Kabupaten Mondropuro Mangkunegaran, Supriyanto Waluyo, mengaku sedang berada di luar kota saat dimintai konfirmasi Espos, Minggu (22/8/2021), soal penggantian itu. Dia belum mengangkat telepon dan merespons saat ditanya apakah keluarga MN IX sudah membahas calon penerus ataukah sebaliknya.

Terpisah, putra pertama MN IX, Gusti Pangeran Haryo (G.P.H.) Paundrakarna Jiwo Suryonegara, juga belum bisa diminta konfirmasi melalui Whatsapp. Dia belum merespons pesan Espos hingga Minggu petang.

Berdasarkan pemberitaan di Solopos. com, Paundra, panggilan akrabnya. lahir pada 19 April 1979 lalu. Paundra pernah menjadi bintang iklan, penyanyi, hingga pemain sinetron. Sejumlah sinetron yang pernah dibintanginya. adalah Saraswati, Gita Cinta dari SMA, dan Perempuan Pilihan. Dia juga pernah menjadi anggota DPRD Solo periode. 2009 sampai 2014 dari Fraksi PDIP (FPDIP).

Berbagai berita pilihan yang dimuat di Koran Solopos Hari Ini bisa Anda simak di Espos Premium.