SOLOPOS.COM - Harian Solopos edisi Kamis (15/12/2022).

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota Solo belum lama ini mengumumkan logo baru untuk semboyan Solo The Spirit of Java sebagai pengganti logo yang dipakai sejak era Wali Kota Joko Widodo bertahun-tahun lalu. Pujian dan kritik pun terlontar terkait logo baru karya Andrea Isa dari Bandung, Jawa Barat, yang memenangi kontes desain logo baru itu.

Pegiat budaya Kota Solo, Heru Mataya, mengapresiasi logo baru tersebut. Logo yang baru-baru saja ditetapkan sebagai pemenang dalam lomba desain ulang logo The Spirit of Java itu dinilai anti-mainstream atau out of the box. “Dari kacamata saya pribadi, saya dengan logo yang baru ini senang ya. Artinya memang logo baru ini saya pikir berbeda, sesuatu yang beda. Menurut saya ini logo yang menarik, tidak mainstream,” ungkap dia kepada Solopos, Rabu (14/12/2022).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Heru menilai logo baru Solo The Spirit of Java menggambarkan rasa optimisme terhadap kota. Dari setiap goresan dan bagian logo baru tersebut dia menangkap sebuah senyuman, kemeriahan, keseruan, maupun rasa optimisme.

“Saya selintas merasakan sebuah senyuman, kemeriahan, keseruan, dan rasa optimisme,” imbuh dia. Heru melihat logo baru Solo The Spirit of Java berbeda dengan logo-logo serupa di daerah lain yang terkesan lebih formal dan kaku. Logo baru Solo The Spirit of Java yang seru dan membawa semangat optimisme menurut Heru tepat digunakan saat ini.

Baca juga: Kata Pegiat Budaya soal Logo Baru Solo The Spirit Of Java: Anti Mainstream!

“Kota ini butuh sesuatu yang seru. Dengan adanya logo baru ini saya optimistis ada semangat baru muncul,” kata dia. Terlebih, Heru menjelaskan, saat ini Solo dipimpin oleh Wali Kota yang masih muda dan tentu mempunyai pemikiran inovatif. Dengan jaringan Gibran yang kuat, Heru melihat Solo akan mampu untuk melompat lebih tinggi lagi.

“Logo ini semakin memotivasi kota untuk terus melompat,” harap dia. Walau simpel, Heru melihat logo baru punya kesan dalam. Seperti dengan adanya goresan yang membentuk gunungan, yang dalam tradisi jawa identik dengan gunungan wayang. “Saya lihat [logo baru] ada senyumnya, ada gunungan, rasa tradisinya tampak. Gunungan kan tradisi,” kata dia. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Kamis (14/12/2022).

Banjir-Longsor Melanda Banyak Tempat

KARANGANYAR — Sejumlah bencana alam seperti tanah longsor dan banjir terjadi di sejumlah wilayah di Soloraya Selasa (13/12/2022). Bencana tanah longsor menerjang wilayah Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, dan memutus sejum lah akses jalan penghubung antardusun dan desa.

Longsor juga merusak bangunan rumah penduduk. Sedikitnya belasan rumah dilaporkan rusak ringan hingga berat. Berdasarkan pantauan Solopos, Rabu (14/12/2022), warga di wilayah Ngargoyoso bekerja bakti membersihkan material longsoran sejak pukul 07.00 WIB. Warga dibantu para sukarelawan menggunakan peralatan seadanya saat membersihkan longsoran.

Selain membuka akses jalan, kerja bakti juga dilakukan ke rumah-rumah penduduk yang terkena longsor. Bencana tanah longsor ini menerjang wilayah yang berada di kawasan kaki Gunung Lawu. Akses menuju warga terdampak longsoran ini cukup terjal dan licin.

Baca juga: Ini Data 7 Kecamatan di Sragen Terdampak Hujan Deras Disertai Angin Kencang

Ditambah dengan jalan yang menanjak sangat curam diapit jurang di kanan kiri. Ketua RT 004 RW 004 Sidorejo, Ngargoyoso, Widodo, mengatakan bersama warga kerja bakti membersihkan material longsoran yang menutup akses jalan penghubung antar dusun Sidorejo 1 dan 2.

Akibatnya puluhan keluarga di dusun tersebut terisolasi. Kasi Pelayanan Desa Ngargoyoso, Suparno mengatakan ada 15 rumah warga yang terdampak longsor. Dengan perincian dua rumah di Dusun Sengon, dua rumah di Dusun Geger, satu rumah di Sidorejo 1, satu rumah di Dusun Sidorejo 2, tiga rumah di Dusun Tlobo dan empat rumah di Mlokolegi dan dua rumah di Guntur. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Kamis (14/12/2022).

Jurug B Jalan Terus, Rel Layang Libur

SOLO — Menyesuaikan liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru), para pekerja di sejumlah proyek di Kota Solo diliburkan, namun sebagian yang lain tetap bekerja karena proyek berlanjut. Pengerjaan jembatan Jurug B, contohnya, masih akan terus berlangsung meski libur Nataru.

Kepastian tersebut diungkapkan General Manager Konstruksi PT Baja Titian Utama, Bambang Nurhadi. “Jembatan Jurug B tetap jalan di area jembatan yang sekiranya memang tidak mengganggu arus lalu lintas. Meskipun kami juga melihat kondisi arus lalu lintas, terutama saat libur Nataru apakah menjadi lebih padat atau tidak. Jadi mungkin kami akan berkoordinasi dengan Dinas Perhu-bungan [Dishub] Kota Solo,” jelas dia kepada Solopos, Rabu (14/12/2022).

Baca juga: Libur Nataru, Proyek Jembatan Jurug B Solo Jalan Terus, Simpang Joglo Berhenti

Saat ini, jembatan Jurug B memasuki tahap pemasangan fondasi di bagian barat. Pengerjaan jembatan Jurug B diklaim lebih cepat dibandingkan rencana awal. Semestinya pengerjaan fondasi jembatan Jurug B baru dimulai pada Januari 2023. Pengerjaan jembatan Jurug B ditargetkan selesai pada Oktober 2023.

Berbeda dengan jembatan Jurug B, pengerjaan rel layang di simpang Joglo dipastikan libur dulu saat Nataru 2023. Hal tersebut disampaikan Site Manager proyek pembangunan jalur KA elevated antara Solo Balapan-Kadipiro, Solo, Dendy Purbowo. “Kalau Nataru kami pasti libur. Pengerjaan kami hentikan dulu. Kemungkinan awal Januari 2023 baru jalan lagi,” urai Dendy. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Kamis (14/12/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya