SOLOPOS.COM - Koran Solopos edisi Selasa (16/3/2021).

Solopos.com, SOLO-- Koran Solopos hari ini edisi Selasa (16/3/2021) mengulas tentang rindu gembira ke sekolah.

Sejumlah sekolah di Boyolali sudah terlihat menggelar uji coba pembelajaran tatap muka atau sekedar koordinasi pembelajaran, Senin (15/3). Namun uji coba masih digelar secara terbatas dan akan dilakukan secara bertahap.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satunya terlihat di SD Negeri Nepen 2, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali. Hari itu, beberapa siswa sudah terlihat beraktivitas di sekolah, meski baru kelas 1 dan kelas 6 saja. Tanpa berseragam, siswa kelas 6 terlihat sempat membersihkan ruang kelasnya sebelum digunakan.

Kemudian mereka berbaris di halaman depan untuk mendapatkan penjelasan dari guru. Sebab hari itu untuk kelas 6 merupakan jadwal tes praktik pelajaran Agama Islam. Di halaman tersebut, siswa diberi penjelasan mengenai teknis pelaksanaan tes praktik tersebut.

Baca Selengkapnya E-paper Solopos.

Pakai Uji Kelayakan Makanan Harus Enak

embok warna-warni, mural, dan hiasan yang tergantung di atas sungai langsung terlihat ketika Espos memasuki gang Dusun Klatak RT 002/ RW 001, Karangpandan, Karanganyar Senin (15/3/2021). Tempat bernilai seni tersebut saat ini tengah dikembangkan oleh Masyarakat Klatak Peduli Wisata (Makladuta) sebagai sentra kuliner dengan naman Kampung Kuliner Klatak.

Espos kemudian menemui Humas Makladuta, Widodo, yang saat itu sedang asyik berbincang dengan beberapa penjual di Kampung Kuliner Klatak. Pria bertopi dan berkaus oranye tersebut tampak antusias menceritakan awal mula tercetus ide membentuk kampung kuliner di lingkup rukun tetangga (RT) itu.

Widodo menjelaskan awalnya ide tersebut dilaksanakan pada Juni 2020, berdasarkan keinginan untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat sekitar. Saat itu, kebetulan konsep yang akan diterapkan didukung oleh DPRD Karanganyar dengan menggelontorkan dana aspirasi sebesar Rp200 juta. Dari dana tersebut Makladuta kemudian mengembangkan wilayah RT 002/ RW 001.

Baca Selengkapnya E-paper Solopos.

Okuoansi Hotel Berbintang Masih Rendah

Okupansi hotel berbintang di Soloraya sekitar 20% - 30% pada triwulan I 2021. Tingkat penghunian kamar (TPK) kamar yang masih rendah ini dipengaruhi masih adanya pandemi Covid-19. Meskipun begitu, revenue hotel tak hanya tergantung penjualan kamar, tapi juga produk lainnya seperti acara pernikahan, event meeting, incentive, conference, and exhibition (MICE), dan lain-lain.
Direktur Lorin International Hotel (LIH), Purwanto Yudhonagoro, mengatakan bisnis perhotelan di Solo dan sekitarnya mulai menggeliat meski okupansi masih rendah. Tak bisa dipungkiri pasar hotel yang ada di sini sebagian besar mengandalkan MICE. Dalam hal ini, 60% - 70% pasar tersebut datang dari sektor pemerintahan.
“Okupansi di Solo [sekitarnya] masih rendah. Okupansi memang masih memprihatinkan paling 25%, tapi ya bersyukur. Dalam kondisi pandemi, survival aja dulu jangan berharap profitable dulu. Kami belum bisa memastikan apakah hotel bisa rebound tahun ini meski sudah ada vaksin mengingat masih ada pandemi serta adanya pembatasan-pembatasan dari pemangku wilayah,” kata dia, kepada wartawan, Senin (15/3/2021).

Baca Selengkapnya E-paper Solopos.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya