SOLOPOS.COM - Koran Solopos edisi Minggu (2/5/2021).

Solopos.com, SOLO--Koran Solopos Hari Ini edisi Minggu (2/5/2021) mengulas tentang pungutan liar jelang Lebaran.

Dugaan pungutan liar (pungli) bermodus penarikan zakat dan sedekah Idulfitri menyeruak di Kelurahan Gajahan, Solo. Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka akan mengecek di kelurahan lain.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Para pemilik toko yang beroperasi di Gajahan menjadi sasaran pungutan. Praktik itu dilakukan petugas Linmas Kelurahan Gajahan, Pasar Kliwon, bermodalkan surat yang ditandatangani Lurah Gajahan, Suparno, tanpa cap Pemerintah Kelurahan Gajahan. Kini posisi Lurah Gajahan terancam di ujung tanduk alias terancam dicopot.

"Menanggapi adanya keluhan warga Gajahan tentang adanya praktik pemungutan zakat oleh Linmas yg membawa surat bertanda tangan lurah, pertama-tama saya mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian yang kurang nyaman ini. Terutama untuk warga Gajahan. Kasus ini sudah kami tangani kemarin malam, uang yang terkumpul juga akan segera kami kembalikan ke warga. Mengacu pada poin ke empat [SE KPK], ini [aksi Linmas] jelas-jelas menyalahi aturan," ujar Gibran melalui pesan WhatsApp kepada awak media, Sabtu (1/5/2021) siang.

Berbagai berita pilihan di Solopos Hari Ini bisa disimak melalui Espose Premium.

Puncak Mudik Lebaran Lebih Awal

Puncak arus mudik Lebaran melewati ruas jalan tol Solo - Ngawi diprediksi terjadi pada Minggu (2/5/2021) mendatang. Jasamarga Solo Ngawi (JSN) selaku pengelola ruas tol ini memperkirakan volume lalu lintas pada puncak mudik sebanyak 42.833 kendaraan.

General Manager Teknik dan Operasional JSN, Saktia Lesan Dianasari, mengatakan merujuk pada larangan mudik 6-17 Mei 2021, sehingga diperkirakan masyarakat akan melakukan perjalanan ke kampung halaman lebih awal.

“Kami menyiapkan tim untuk menghadapi puncak arus mudik dan balik pada Lebaran ini. Kami memprediksi puncak arus mudik pada Minggu [2/5/2021]. Jadi kemungkinan pada Sabtu [1/5/2021] mulai ada volume peningkatan kendaraan karena orang akan mengejar sebelum 6 Mei,” ujar dia, saat ditemui wartawan, Jumat (30/4/2021).

Saktia menjelaskan dengan kondisi seperti ini puncak mudik diperkirakan terjadi sebelum adanya larangan mudik, yakni pada 2 Mei 2021 dengan volume lalu lintas 42.833 kendaraan. Sedangkan puncak arus balik diprediksi setelah larangan mudik terjadi pada 23 Mei 2021 dengan volume lalu lintas mencapai 45.320 kendaraan.

Berbagai berita pilihan di Solopos Hari Ini bisa disimak melalui Espose Premium.

KRL Jogja-Solo Tetap Jalan

Kereta rel listrik (KRL) relasi Jogja - Solo tetap beroperasi pada periode larangan mudik Lebaran 6-17 Mei 2021. Hal ini mengingat KRL Jogja - Solo masuk angkutan aglomerasi yang banyak digunakan masyarakat untuk keperluan pekerjaan maupun pendidikan sehari-hari.

Deputi Eksekutif Vice President KAI Daops VI, Ari Mulyono Madyo Saputro, mengatakan KRL Jogja Solo tetap jalan pada masa peniadaan mudik mendatang. Menurutnya, KRL beroperasi untuk memfasilitasi mobilitas warga.

“KRL jalan. Ini bukan mudik, tapi commuting [penglaju] saja. Ini untuk memfasilitasi mobilitas masyarakat aglomerasi. Ini bagi masyarakat yang berkepentingan seperti perkantoran dan pendidikan. Maka, pada jam-jam sibuk tetap melakukan pelayanan,” ujar dia, kepada wartawan, Jumat (30/4/2021).

Berbagai berita pilihan di Solopos Hari Ini bisa disimak melalui Espose Premium.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya