Solopos.com, SOLO — Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Solo memetakan belasan sektor ekonomi dan bisnis Soloraya terpukul telak lantaran pandemi Covid-19. Pelaku bisnis tak hanya mengalami kerugian miliaran rupiah akibat anjloknya penjualan lantaran ketiadaan demand.
Lebih dari itu, ribuan karyawan dirumahkaan pemutusan hubungan kerja (PHK) tak terelakkan. Wakil Organisasi dan Kerja Sama Kadin Solo, Farid Sunarto, mengatakan Kadin memetakan dampak Covid-19 dengan menggelar rapat virtual via Skype dengan asosiasi bisnis di Kota Solo, Senin (13/4/2020).
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Ulasan mengenai pukulan ekonomi di Soloraya akibat Covid-19 menjadi sorotan utama pada Harian Umum Solopos edisi hari ini, Rabu (15/4/2020). Berita tersebut bisa disimak selengkapnya di E-Paper Solopos.
Selain itu, di halaman utama Harian Umum Solopos edisi hari ini juga terdapat ulasan tentang tak efektifnya PSBB jika hanya diterapkan di Solo.
PSBB Tak Efektif Jika Hanya Diterapkan di Solo
Jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Soloraya terus bertambah. Hal itu berbanding terbalik dengan kondisi Solo yang masih stabil sejak sepekan terakhir.
Wacana Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pun mengemuka. Namun, hal itu tak akan efektif apabila hanya dilakukan oleh Solo. Mengingat, sebelas rumah sakit di Kota Bengawan menjadi rujukan pasien Covid-19 untuk kawasan Soloraya.
Simak secara lengkap di: E-Paper Solopos.
Sedangkan di halaman Soloraya, ada kabar dari tukang becak yang menjerit karena kesulitan ekonomi di tengah pandemi Covid-19. Ada pula kabar dari penggunaan dana reses DPRD Solo untuk penanganan Covid-19.
Pengemudi Becak Pindah Pangkalan demi Rupiah
Misdi, 54, menunjukkan kartu anggota Himpunan Pengemudi Becak Terminal Bus Tirtonadi dari dompetnya kepada Espos di Jl. Slamet Riyadi, Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Solo, Selasa (14/4/2020).
Bapak tiga anak tersebut bersama 20-an anggota paguyuban yang biasa hidup dari kantong penumpang di Terminal Bus Tirtonadi memilih pulang kampung atau pindah pangkalan ke Jl.Slamet Riyadi mencari penumpang lain.
Baca selengkapnya di: E-Paper Solopos.
Dana Reses Rp1,3 Miliar untuk Penanganan Covid-19
Sebanyak 30 anggota Fraksi PDIP (FPDIP) DPRD Solo bersepakat untuk tidak menggunakan dana reses di masa sidang II tahun 2020 ini agar bisa digunakan untuk penanggulangan pandemi Covid-19 atau virus corona.
Dana reses 30 wakil rakyat PDIP diperhitungkan senilai Rp1,3 miliar. Ketua Fraksi PDIP DPRD Solo, Y.F. Sukasno, mengatakan dana itu diharapkan bisa digunakan untuk membantu sembako warga yang tergolong kurang mampu.
Baca secara lengkap di: E-Paper Solopos.