SOLOPOS.COM - Harian Solopos edisi Rabu (21/12/2022).

Solopos.com, SOLO — Rencana pemerintah menggelontorkan subsidi untuk pembelian kendaraan bermotor listrik, baik kendaraan roda dua atau roda empat, mendapat sorotan tajam dari sejumlah kalangan. Subsidi itu dinilai tidak tepat sasaran dan tidak banyak berarti jika tujuannya adalah membangun ekosistem emisi polusi nol.

Salah satu yang menyoroti negatif rencana ini adalah pengamat transportasi Djoko Setijowarno. Menurut dia, kampanye udara bersih akan percuma saja kalau kendaraan yang lama yang menggunakan bahan bakar minyak atau bahan bakar fosil tidak dihilangkan meski sudah diganti kendaraan berme-sin listrik.

Promosi Kisah Agen Mitra UMi di Karawang: Penghasilan Bertambah dan Bantu Ekonomi Warga

“Kebijakan seperti ini tidak akan meniamin udara yang lebih bersih kalau kendaraan yang lama tidak disingkirkan. Yang ada malah tambah macet,” tukasnya saat berbicara dalam acara perbincangan di Solopos FM, Senin (19/12/2022). Djoko menilai kebijakan seperti ini hanya memberi kesan semu, seolah-olah masyarakat diuntungkan dengan hal ini.

“Yang diuntungkan kan hanya yang bikin kebijakan. Untuk mengatasi kemacetan dan polusi seharusnya angkutan umum yang lebih didahulukan,” kata Djoko. “Kita terbuka saja, siapa yang bermain dengan kebijakan seperti ini. Kalau disebut ini menguntungkan para driver ojek online [yang bisa membeli kendaraan listrik], sebenarnya driver tidak untung, yang untung kantornya. Itu kan orang-orangnya ada di lingkaran istana saja,” sindir dia.

Baca juga: Banggar DPR Buka Mulut soal Insentif Kendaraan Listrik dari APBN 2023

Lebih jauh Djoko menyatakan kalau memang mau beralih ke kendaraan listrik, maka alokasi anggaran seharusnya untuk pengadaan kendaraan umum listrik. “Anggaran Rp7,8 triliun yang katanya untuk subsidi pembelian kendaraan listrik itu kalau dibelikan bus listrik bisa dapat 3.000-an, itu pun bus listrik bikinan dalam negeri, PT Inka. Hla kalau untuk masyarakat membeli kendaraan listrik, itu kan sebagian besar malah buatan luar negeri,” kata dia.

Kalau mau memberi subsidi pembelian kendaraan listrik, lanjut dia, maka subsidi itu lebih tepat diambilkan dananya dari pajak karbon kendaraan yang masih menggunakan BBM. “Kalau mau dari APBN mendingan untuk subsidi kendaraan umum,” kata dia. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Rabu (21/12/2022).

Bus Dipantau Ketat Demi Keselamatan Penumpang

SOLO — Tim gabungan dari Dinas Perhubungan (Dishub) Solo dan Satlantas Polresta Solo melakukan pemeriksaan kelayakan dan keselamatan atau ramp check armada bus menjelang masa libur perayaan Natal dan Tahun Baru. Tim gabungan mendatangi tiga perusahaan otobus (PO) yakni Rosalia Indah, Rajawali, dan Mata Trans, Selasa (20/12/2022).

Pemeriksaan diawali di garasi PO Rosalia Indah. Petugas memeriksa kelayakan jalan seperti roda, rem, lampu sein, lampu utama serta dokumen kelengkapan kendaraan seperti uji kir. Tiga unit bus yang dicek untuk sampel dinyatakan layak beroperasi untuk mengangkut penumpang saat libur perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Kemudian, tim gabungan bergeser ke garasi PO Rajawali. Di garasi, terdapat bus antar kota dalam provinsi (AKDP) dengan trayek jurusan Solo-Semarang. Dari dua sampel bus, satu diantaranya harus melengkapi alat pemadam api ringan (APAR) dan perbaikan kaca depan bus sebelum beroperasi.

Baca juga: Jamin Keselamatan Penumpang saat Libur Nataru, Dishub Solo Inspeksi 3 PO Bus

“Bus yang layak beroperasi ditempeli stiker dari Kementerian Perhubungan [Kemenhub]. Itu menandakan bus lavak beroperasi mengangkut penumpang,” kata Kepala Bidang Pengujian Kendaraan Bermotor Dishub Solo, Henry Sagara.

Kemudian, tim gabungan mendatangi garasi PO Mata Trans. Dari tiga unit bus yang diperiksa semuanya dinyatakan layak beroperasi. Selama ini, PO Mata Trans tidak melayani trayek reguler melainkan carteran pariwisata. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Rabu (21/12/2022).

Natal Harus Aman

SOLO — Sebanyak 1.018 petugas gabungan dikerahkan untuk mengamankan misa Natal di Kota Solo. Di setiap gereja disiagakan 16 sampai 20 petugas. Pantauan Solopos, Selasa (20/12/2022), Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa; Kapolresta Solo, Kombes Pol. Iwan Saktiadi; dan Dandim 0735/Solo Letkol (Inf) Devy Kristiono, meninjau persiapan Natal di sejumlah gereja, salah satunya Gereia Katolik Santo Antonius Purbayan.

Iwan mengatakan petugas gabungan itu terdiri atas TNI/Polri, Satpol PP Solo, dan stakeholders yang berkompeten. Mereka bakal bertugas dalam Operasi Lilin mulai Kamis (22/12/2022). Keamanan serta parkir menjadi perhatian tim gabungan.

Baca juga: Wawali Solo, Kapolresta & Dandim Kunjungi Sejumlah Gereja Cek Persiapan Natal

“Pengamanan gereja dilakukan dengan klasifikasi gereja prioritas I, II, dan III yang ditentukan berdasarkan jumlah jemaat, jumlah misa Natal, dan lokasi gereja, misalnya apakah di samping jalan raya,” kata dia kepada wartawan.

Dari 243 gereja di Kota Solo, gereja yang masuk prioritas I ada 16 gereja, 22 gereja masuk prioritas II, dan sisanya merupakan gereja dengan prioritas III. “Gereja prioritas I bisa dijaga 16 sampai 20 personel gabungan,” ungkapnya. Selengkapnya di halaman Soloraya Harian Solopos edisi Rabu (21/12/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya