SOLOPOS.COM - Halaman Depan Harian Umum Solopos edisi Selasa, 25 November 2014

Solopos.com, SOLO – Ulasan pertandingan Piala AFF antara Indonesia vs Filipina dan pertemuan Presiden Jokowi dengan Gubernur jadi berita utama Harian Umum Solopos hari ini, Selasa (25/11/2014).

Kabar lain yang jadi sorotan datang dari aksi mogok GTT. Diberitakan Aksi mogok mengajar yang dilakukan ribuan guru tidak tetap (GTT) membuat kegiatan belajar mengajar (KBM) di sejumlah sekolah negeri di Wonogiri bagian timur kacau. Banyak guru pegawai negeri sipil (PNS) terpaksa mengajar di 2-3 kelas sekaligus.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Simak rangkuman berita utama Harian Umum Solopos edisi Selasa, 25 November 2014 berikut;

PERTEMUAN PRESIDEN: Gubernur Keluhkan Kasus Korupsi

Gubernur dari seluruh Indonesia meminta kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar proses penyelidikan kasus korupsi di pemerintah daerah ditertibkan. Para kepala provinsi menilai langkah penegak hukum yang memublikasikan perkara korupsi sebelum proses hokum dimulai kerap mengganggu jalannya pemerintahan.

Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo, selaku Ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI), mengatakan para gubernur berharap tidak ada lagi kasus korupsi yang diekspose sebelum seluruh tahapan pengawasan internal pemerintah selesai.

Dia menjelaskan ada aturan pemeriksaan potensi penyimpangan penggunaan dana negara di pemerintah sebelum masuk ke proses hukum yaitu pemeriksaan oleh Inspektorat Jenderal, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

“Ini diatur oleh UU, Bapak Presiden. Kami merasa banyak hal sepertinya kami digilir untuk dikenai,” kata Syahrul di Istana Bogor, Senin (24/11).

(Baca Juga: Ketemu Jokowi, Gubernur Minta Kasus Korupsi Jangan Buru-Buru Diekspose)

AKSI MOGOK GTT: Guru PNS Kewalahan Mengajar Dua Kelas

Aksi mogok mengajar yang dilakukan ribuan guru tidak tetap (GTT) membuat kegiatan belajar mengajar (KBM) di sejumlah sekolah negeri di Wonogiri bagian timur kacau. Banyak guru pegawai negeri sipil (PNS) terpaksa mengajar di 2-3 kelas sekaligus.

Informasi yang dihimpun Espos, Senin (24/11), mayoritas GTT yang mogok mengajar itu tersebar di sekolah negeri di Wonogiri bagian timur seperti Bulukerto, Kismantoro, Puhpelem, Slogohimo, dan Jatipurno.

(Baca Juga: Ribuan GTT Wonogiri Cuti Bersama, Kegiatan Belajar Mengajar Kacau, Besok, Ribuan GTT Wonogiri Cuti Massal Sepekan, Ratusan GTT Wonogiri Ancam Mogok Mengajar Selama 1 Pekan)

PIALA AFF: Garuda Wajib Menang

Sepanjang sejarah berlangsungnya Piala AFF, Indonesia belum pernah sekalipun mengalami kekalahan dari Filipina. Tradisi ini yang hendak dipertahankan tim Garuda saat kembali menghadapi Filipina pada penyisihan Grup A di Stadion My Dinh, Hanoi, Selasa (25/11).

Sejak kali pertama digelar, saat masih bernama Piala Tigers, pada 1996 silam, Indonesia sudah bertemu Filipina sebanyak lima kali. Dalam seluruh pertemuan itu, Indonesia selalu menancapkan hegemoni atas The Azkals, julukan Filipina.

Bahkan skuat Garuda, julukan Indonesia, pernah mencatatkan kemenangan fantastis. Saat itu, Indonesia mempermalukan Filipina 13-1 pada babak penyisihan Piala AFF 2002 di Stadion Gelora Utama Bung Karno.

(Baca Juga: Prediksi Indonesia Vs Filipina: Garuda Tak Pernah Kalah, Ditantang Filipina, Timnas Indonesia Wajib Menang, Indonesia vs Filipina, Waspadai Patrick Reichelt!)

LAYANAN SATU PINTU: BPTPM Sragen Prima, Pemdes Belum Sempurna

Kabupaten Sragen empat kali menyabet penghargaan Investment Award dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Namun, masih ada kekurangan yang harus menjadi perhatian dalam pelayanan perizinan di Bumi Sukowati.

Senyum Darmini, anggota staf Badan Perizinan Terpadu Penanaman Modal (BPTPM) Sragen terkembang saat Espos yang menyamar sebagai investor memasuki kantor BPTPM yang terletak di sisi timur Kompleks Setda Sragen, Selasa (18/11).

Dengan ramah dia menanyakan maksud kedatangan Espos. ”Ada yang bisa dibantu Pak?” tutur dia. Pakaian perempuan berkerudung tersebut terlihat rapi. Setelah mengetahui maksud kedatangan Espos yang masih berpura-pura sebagai calon investor perumahan, Darmini menjelaskan mekanisme pengajuan perizinan. Dengan telaten dia menerangkan berkasberkas yang dibutuhkan.

(Baca Juga: BPTPM Sragen Sabet Juara I Tingkat Nasional)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya