SOLOPOS.COM - Harian Solopos edisi Rabu (8/12/2021).

Solopos.com, SOLO – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan PPKM Level 3 selama Nataru tidak akan berlaku di seluruh wilayah.

Harian Solopos edisi Rabu (8/12/2021) mengusung headline terkait pembatalan penerapan PPKM Level 3 pada momen Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

PPKM Tak Seragam

JAKARTA-Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 secara menyeluruh selama libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru) batal terlaksana.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan PPKM Level 3 selama Nataru tidak akan berlaku di seluruh wilayah. Dia menyebut penerapan level PPKM selama Nataru tetap mengikuti asesmen situasi pandemi sesuai dengan yang berlaku saat ini, tetapi dengan beberapa pengetatan.

“Pemerintah memutuskan untuk tidak akan menerapkan PPKM Level 3 pada periode Nataru pada semua wilayah,” katanya dalam siaran pers, Selasa (7/12/2021).

Baca Juga: PPKM Level 3 Dibatalkan, Perayaan Tahun Baru Tetap Dilarang

Keputusan ini, ujar Luhut, didasarkan pada kondisi penanganan pandemi Covid-19 yang menunjukkan perbaikan signifikan dan terkendali pada tingkat yang rendah. Indonesia sejauh ini berhasil menekan angka kasus Covid-19 harian stabil di bawah 400 kasus.

Kasus aktif dan jumlah yang dirawat di rumah sakit juga menunjukkan tren penurunan dalam beberapa waktu terakhir. Selain itu, kata Luhut, keputusan ini juga didasarkan pada capaian vaksinasi dosis 1 di Jawa-Bali yang sudah mencapai 76% dan dosis II yang mendekati 56%.

Vaksinasi lansia juga terus digenjot hingga saat ini mencapai 64% dan 42% untuk dosis I dan II di Jawa Bali. Sementara sebagai perbandingan, belum ada masyarakat Indonesia yang divaksinasi pada periode Nataru tahun lalu.

Baca Juga: PPKM Level 3 Nataru Batal, PHRI Yogyakarta Waswas Aturan Berubah Lagi

Di halaman Soloraya, Harian Solopos menyajikan headline terkait antisipasi kemungkinan terburuk yang dilakukan RS UNS Solo.

RS UNS Antisipasi Kondisi Terburuk

SOLO-Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo mulai berancang-ancang untuk mengantisipasi kemungkinan gelombang ketiga penularan Covid-19 pada awal 2022. Sekitar 300 kamar perawatan dan isolasi mandiri telah disiapkan apabila ada penambahan kasus Covid-19 secara signifikan. Selain itu, diupayakan pula fasilitas seperti tabung oksigen.

Hal itu disampaikan Direktur RS UNS, Hartono, saat ditemui wartawan di sela apel kesiapsiagaan di Kantor PMI Solo, Senin (6/12/2021). Pihaknya sudah bersiaga menghadapi ancaman gelombang ketiga Covid-19 menyusul munculnya varian baru, Omicron. Libur Natal dan Tahun Baru pun berpotensi menjadi pemicu persebaran corona di Indonesia.

Baca Juga: RS UNS Solo Siap dengan Skenario Terburuk Gelombang Ketiga Covid-19

“Meski belum ditemukan di Indonesia, varian Omicron harus kita waspadai karena penularannya lebih cepat dari varian Delta,” ujar Hartono.

Rumah sakit dalam kondisi siap terkait ketersediaan kamar maupun fasilitas penunjang lain. RS UNS, imbuhnya, memiliki bangsal Covid-19 dengan kapasitas 105 kamar serta ICU dengan kapasitas 24 kamar.

Kedua fasilitas itu kini relatif lengang menyusul penurunan kasus Covid-19. “Hanya satu dua pasien selama beberapa pekan ini,” kata Hartono.

Masih di halaman Soloraya, Harian Solopos juga menyajikan berita terkait pencemaran di Kali Jenes, Pasar Kliwon.

Sungai di Solo Berwarna-Warni

SOLO—Pencemaran Kali Jenes, Pasar Kliwon, Solo, yang telah berlangsung puluhan tahun belum juga selesai hingga saat ini.

Kali tersebut diduga tercemar limbah kimia dan aktivitas industri batik printing di sepanjang aliran sungai. Seperti disampaikan Koordinator Forum Jaga Kali Bengawan (Jokalibe), Budi Utomo, Jumat (3/12/2021) siang.

Dia mengaku melihat langsung kondisi Kali Jenes yang airnya berubah menjadi merah pada Kamis (2/12/2021) lalu. “Kebetulan kemarin [Kamis| saya memang sedang ada kegiatan susur sungai dan lewat situ,” terang dia.

Baca Juga: 2 Bakul Hik Buang Sampah di Sungai Solo Didenda Rp150.000

Lokasi Kali Jenes yang warnanya merah berada di Pasar Kliwon. “Nek daerah situ kan memang sentra industri batik printing. Sebetulnya saya prihatin ya. Soalnya itu masalah sudah puluhan tahun,” kata dia.

Budi merasa sudah saatnya persoalan pencemaran sungai di Solo dicarikan solusinya. Salah satunya dengan memperbanyak instalasi pengolahan air limbah (IPAL) agar air yang dibuang ke Kali Jenes sudah memenuhi standar baku mutu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya