SOLOPOS.COM - Harian Solopos edisi Sabtu (22/10/2022).

Solopos.com, JAKARTA — Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan sebanyak 102 merek obat sirop yang dikonsumsi oleh para pasien gagal ginjal akut progresif atipikal (acute kidney injury/AKI) di Indonesia.

“Kemenkes mendatangi 156 rumah pasien, dan ada 102 obat yang ada di lemari keluarga ini yang jenisnya sirop. Itu kami laporkan dan Presiden bilang dibuka saja biar masyarakat tenang,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers terkait AKI di Jakarta, Jumat (21/10/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Budi mengatakan seluruh produk obat sirop tersebut terbukti secara klinis mengandung bahan polyethylene glikol yang sebenarnya tidak berbahaya sebagai pelarut obat sirop selama penggunaanya berada pada ambang batas aman.

“Kalau formula campurannya buruk, polyethylene glikol bisa memicu cemaran seperti etilen glikol [EG], dietilen glikol [DEG] dan etilen glikol butil ether [EGBE]. Kalau dilihat, polyethylene glikol adalah pelarut tambahan yang jarang dicatat dalam informasi produk obat,” katanya. Daftar obat sirop tersebut merupakan hasil telisik Kemenkes bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan organisasi profesi terkait tentang kejadian AKI di Indonesia sejak September 2022.

“Kami belum 100 persen tahu mana yang obat sirop yang berbahaya. Tapi, 75 persen sudah diketahui, sehingga dilarang untuk diresepkan dan dijual di apotek,” kata Budi. Budi mengatakan Kemenkes dibantu organisasi profesi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga menginstruksikan kepada kalangan apoteker dan dokter untuk tidak meresepkan daftar obat sirop yang berisiko memicu AKI.

Baca juga: Dirilis Kemenkes, Ini 91 Obat yang Diminum Anak sebelum Alami Gagal Ginjal Akut

Budi mengatakan pihaknya tidak punya wewenang menarik ratusan produk obat tersebut dari peredaran, tapi bisa melarang penjualannya secara sementara di seluruh jaringan apotek sambil menanti hasil penelusuran lebih lanjut BPOM.

Budi mengatakan baru-baru ini pihaknya menginstruksikan agar seluruh produk obat sirop yang beredar luas di Indonesia dihentikan sementara penggunaannya selama proses investigasi penyebab AKI. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Sabtu Minggu (22-23/10/2022).

Menjauhi Istana Mengangkat Jelata

SOLO — Taman Balekambang menyimpan kisah panjang seniman ketoprak, komedi, dan wayang orang. Ada yang konsisten mengambil bagian seni peran dengan pakem ketoprak, ada pula yang fleksibel, juga ada juga yang memilih pindah panggung seni peran dengan tema yang menjauh dari tema Istana. Membuka riwayat Taman Balekambang, ada beragam kisah yang memiliki hubungan satu sama lain.

Dulu, taman yang berada tak jauh dari Terminal Tirtonadi itu menjadi jujugan orang-orang, baik itu yang ingin menonton pertunjukan hingga pemburu hiburan lain. Ada kolam yang bisa untuk memancing ikan, ada pula diskotik untuk mereka yang ingin memburu kesenangan dengan berdansa dan lainnya.

Bukan rahasia umum, taman tersebut dulunya sering dipakai untuk “mangkal” pekerja seks komersial. Juga ada panti pijat. Dan yang tak ketinggalan, ada gedung yang dikenal banyak orang. Gedung itu dulunya menghadap barat, dilengkapi pintu di sisi selatan dan utara.

Baca juga: Revitalisasi Taman Balekambang Solo Diharapkan Kembalikan Muruah Mangkunegaran

Gedung itu menjadi tempat pertunjukan ketoprak, wayang orang, dan lainnya. Grup lawak Srimulat juga memiliki jejak di sana. Grup lawak itu, mungkin bagi kaum milenial, dikenal dengan film Hil Yang Mustahal. Film besutan Fajar Nugros itu cukup membuat penggemar Srimulat “lama” bernostalgia. Minimal melalui beberapa lokasi yang dipakai untuk seting film. Lalu, gaya gojekannya.

Namun, ada korelasi yang menarik dicermati dari eksistensi para seniman melalui seni pertunjukan lain. Di luar ketoprak, wayang orang, dan seni pertunjukan lainnya. Komedi, itu menjadi kata kunci keberadaan mereka diterima orang. Namun, tak sekadar komedi yang mereka sajikan. Penonton melihat dan selalu penasaran dengan setiap lakon yang dibawakan. Selengkapnya di halaman weekend Harian Solopos edisi Sabtu Minggu (22-23/10/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya